Bab 13

1.4K 135 1
                                    

Renjun mendudukan tubuhnya pada sofa ruang kelurga dan mendudukan haechan di pangkuannya.

"mas emang nya gaberat? Aku duduk disofa aja,"

"ga usah udah duduk sini aja, ga berat kok sayang,"

"kalau nanti kakinya keram aku ga tanggung jawab ya," ucapnya dengan menyamankan duduknya dipangkuan renjung.

Renjun terkekeh mendengarnya.

"iya sayang,"

Renjun peluk tubuh berisi haechan dari belakang. Dan mengelus perut buncit itu.

"ayah gasabar mau ketemu adek, sehat sehat di dalem sana ya sayang. Nanti kita ketemu dua bulan lagi." ucapnya dengan terus mengelus perut haechan.

"adeknya nendang mas," beritahu haechan.

"haha, iya adek seneng ya ayah ajak ngobrol. Baik baik disana ya,"

"em mas kok tadi banyak banget cemilan yang kamu beli? Sama itu juga susu hamil, punyaku kan masih banyak."

"oh itu, tadi mas lagi pengen aja makan cemilan jadi mas beli, sekalian stok buat jiji dikamarnya."

"susu hamil kamu yang itu aku buang tadi, ganti baru aja. Kamu kayaknya enek juga kan rasa vanila aku beliin rasa coklat tadi, suka kan?" lanjutnya.

"suka kok mas, makasih banyak mas,"

Haechan berbalik dan kecup bibir sang suami sekilas. Renjun tersenyum menangapinya.

"sayang mas banyak banyak" ucapnya dengan memeluk renjun dengan menyamping. Karna kan perutnya udah besar.



Seharian ini mereka cuma duduk bersantai disofa ruang keluarga. Jisung juga udah pulang dari rumah jeno jadi sekarang mereka lengkap dan lagi tiduran nonton tv diruang keluarga.

"ayah nanti kalau adek lahir mau dikasih nama siapa?"

"emm, ayah belum tahu sih. Kalau bunda gimna? Udah ada nama?"

"belum mas, aku nurut kamu aja deh. Aku ga nemu nama yang cocok." ucapnya.

"yaudah nanti coba aku pikirin nama yang bagus dan bkalan cocok untuk adek."

Dan mereka lanjut mengobrol banyak hal.



Sore menyapa dan haechan masih terlelap nyaman dipelukan sang suami. Mereka tiduran disofa ruang tamu, tenang karna sofanya bisa dirumah jadi kasur gitu jadi aman buat haechan.

"sayang bangun yuk, udah sore."

"emm bentar mas, aku masih ngantuk. Berat banget ini matanya buat dibuka." ucapnya teredam dada bidang renjun.

"yaudah nanti mas bangun kan bentar lagi. Kamu lanjut aja mas temenin"

Renjun usap punggung sang istri, biarlah dia tidur lagi karna kasian juga haechan kalau malem suka ga tenang tidurnya. Ada saja nanti perutnya keram lah, trus suka mual juga. Masih aja ada rasa mualnya. Jadi untuk sekarang biarkan dia tidur aja.

"kaka jiji bangun sayang, udah sore mandi dulu gih sana,"

"bentar yah, masih ngantuk."

Renjun menghela nafas pasrah, ga bundanya ga anaknya sama aja.

Ya begitulah hari libur mereka. Tidak banyak yang dilakuin tapi renjun sebisa mungkin menemani haechan dengan bersantai diruang keluarga.

Tbc.

Dikit banget yaa :)

Renhyuck family || S1&2 जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें