Bab 3

3.6K 242 19
                                    

Sekarang haechan dan renjun sedang berada di toko boneka. Renjun akan membelikan boneka apa saja yang istrinya inginkan asal kan haechan senang dia rela uangnya terkuras banyak hanya untuk membelanjakan sang istri.

Uang bisa dicari lagii jadi sekarang cukup bahagiaakan haechan. Toh dia kerja juga untuk haechan dan anak anak nya kan.

"mas, aku mau boneka yang ini ya." dengan mata berbinar senang haechan tunjukkan boneka beruang berukuran besar pada renjun.

"yaudah nanti kita minta bantuan pegawainya untuk dibungkus dan dimasukan ke mobil ya, sekarng kamu mau apa lagi biar nanti mas bayarnya sekalian"

"hmm apa ya?." dengan jari telunjuk mengetuk ngetuk dagu ya memikirkan dia beli boneka apa lagi ya.

"kamu jangan lucu lucu dong sayang. Liat tuh mereka liatin kamu terus." rengeknya dengan tangan menarik pinggang sang istri untuk lebih merapatkan lagi badan haechan padanya.

"ih siap yang lucu? Toh biarin aja sih mas, gabakaln mau mereka sama aku. Liat perunya aja buncit." kesalnya dengan menunjukkan perut buncitnya pada renjun.

Dia jadi lupa kan tadi mau beli apa lagi.

"sekarang aku mau pulang aja. Tapi nanti sekalian kita jemput jiji disekolah ya?"

"yaudah kita bayar dulu boneka yang tadi, ayo kita kekasir dulu" dengan mata menatap tajam para dominan yang ada disana renjun pergi membayar boneka yang haechan mau tadi. Padahal mereka sedang dengan istri masing masing malah asik menatap asetnya.

"BUNDAAA"

"hai sayang"

Sekarang haechan sedang berdiri didekat pintu mobil dengan renjun yang setia menemaninya. Melambai pada sang anak yang tadi berteriak memangillnya.

"bunda gapapa? Kok bunda ada disini?" tanyanya.

"bunda gapapa. Iya dong kan mau jemput anak kesyangan bunda yang satu ini."

Cup

Haechan tangkup pipi sang anak dan kecup hidungnya sekilas.

"oh gitu sekarang sama ayah? Mentang mentang bundanya ada ayahnya dianggurin." sindirnya pada sang anak.

"hehe hai ayah" dengan lucunya jisung mnyapa sang ayah.

"nak jeno terimakasih sudah menemani jisung"

"iya sma sama bun, yaudah jeno pulang dulu ya. Bye jisung, bunda dan ayah hehe" dengan segera jeno pergi meningalkan keluarga renhyuck untuk pulang.

"ciee pipinya merah haha" dengan segera renjun tergelak saat melihat pipi sang anak memerah padam. Setelah tadi jeno sempat memberikan senyum tampanya untuk jisung.

"ish, apa sih ayah gajelas deh"

"aduh duh anak bunda malu ya?"

"udah ah apaan sih, ayo pulang jiji laper mau mam" rengeknya pada sang bunda.

"yaudah sekarang ayo kita pulang"

Setelahnya mobil melaju meningallkan sekolah. Untuk pulang ketumah.

"jeno nya kok ga diajak buat mampir sayang?"

"buat apa? Diakan dijemput juga bun" herannya.

"barangkali kamu masih mau berduaan dengan jeno haha" ucap haechan dengan tawanya

"ih bunda!!" teriaknya dan segera berbalik melihat keluar jendela. Menyembunyikan pipinya yang sudah memerah padam.

Yah jeno adalah kekasih jisung, kenapa haechan dan renjun mengijinkan sang anak berpacaran dengan jeno. Padahal mereka masih kecil yah karna jeno juga anak sahabat haechan jadi dia tahu bagaimana Keluarga jeno. Jadi tidak papa kalau anaknya juga suka dengan jeno.

Setibanya dirumah haechan segera meyuruh jisung membersihkan dulu badannya dan nanti balik lagi untuk makan. Haechan sekarang sedang memasak makan siang didapur.

"nyonya istirahat saja. Biar saya yang menyiapkan makan siang nya."

"eh gapapa bi, saya ga capek kok. Bibi bantu nata piring nya aja ya dan tolong cuci buah buahan tadi ya bi" ucapnya.

"baik nyonya. Nanti kalau sekiranya nyonya butuh bantuan lagi panggil saja saya ya nyah"

"iya, terimakasih bi" balasnya dengan senyum manis nya.

"kembali kasih nyonya." setelahnya maid pergi untuk melaksanakan perintah sang nyonya tadi.

"sayangnya aku lagi masak apa hmm?" dengan tiba tiba renjun datang dan langsung memeluk tubuh sang istri dari belakang. Dan membenamkan kepalanya dipundak haechan.

"aku kaget lo mas, tiba tiba muncul" kesalnya.

"hehe maaf sayang"

"sekarang mending mas bantuin pangilin jisung buat makan gih, dari tadi kok ga turun turun." dengan melepas pelukan sang suami. Dan memindahkan masakan terakhirnya pada piring.

"mungkin lagi telponan sama jeno" kekehnya.

"aku denger ya ayah" ucap jisung yang sudah duduk dikursi meja makan.

"eh anak ayah udah duduk aja. Pasti tadi lama telponan dulu ya sama jeno" ledeknya pada sang anak.

"dih siapa yang telponan ga ya!" elaknya.

Hechan mengelengkan kepalanya pasrah melihat perdebatan anak dan ayah itu.

"sudah sudah. Malah pada ribut, sskarang ayo makan. Dedeknya udah laper nih kk sama ayahnya malah berantem"

"eh maafin ayah sayang/kk minta maaf" ucap nya kompak. Haechan terkekeh mendegarnya.

"sudah ayo makan"

Dan mereka pun mulai memakan makan siang nya dengen sesekali terdengar gelak tawa dimeja makan itu.

"terimakasih tuhan" ucapnya dalam hati. Renjun berterima kasih pada tuhan karna sudah mau memberikan kebahagiaan ini kembali. Setelahnya tadi pagi sempat semuanya mengkhawatirkan.

Tbc.

Jung jeno •pacarnya kk jiji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung jeno
•pacarnya kk jiji

Aku nyari foto jeno remaja kok susah yaa
jadi pake yang ini ajalah yaa hhe

Semoga kalian suka yaa

Renhyuck family || S1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang