Bab 26. Hukuman?

1.5K 124 3
                                    

Dua hari terlewatkan dan jia masih takut dengan ayahnya. Karna renjun masih mendiami jia dua hari ini.

Haechan bahkan heran dengan suaminya. Biasanya setiap pagi dia akan ke kamar jia dan membangunkan anaknya untuk sekolah. Tapi dua hari ini ada yang beda.

"adek mau sarapan sama apa? Nasi atau sosis?" tanya haechan.

"nasi" bukan, bukan jia yang jawab melainkan renjun.

"nasi aja bunda, sosisnya buat bawa aja nanti makan di sekolah" pasrah jia.

Dia tidak mau membantah, ayahnya tengah mode marah dia harus nurut.

"bagus harus nurut jadi anak perempuan. Jangan malah susah di atur"

Jia menunduk mendengar sindiran ayahnya. Haechan yang mendengar ucapan suaminya coba elus tangan renjun yang ada di atas meja.

"kamu kenapa sih mas?"

"gapapa. Aku selesai," setelahnya dia berdiri dan membenarkan jas nya.

"kamu di antar abang. Hp kamu mana?"

Jia memberikan hp nya pada sang ayah.

"hp kamu ayah sita. Dan satu lagi, pulang sekolah gaada eskul dan gaada main main dulu entah apapun alasannya, pulang ayah yang jemput"

Setelahnya renjun beralih pada haechan dia kecup kening haechan.

"aku berangkat dulu. Kamu lanjut sarapan aja, aku bisa sendiri"

"iya hati hati mas"

Dan renjun berlalu begitu saja melewati jia. Biasanya ayahnya akan mencium pipi nya tapi sekarang tidak. Jia jadi merasa bersalah lagi. Dia makan sarapan nya dengan tidak nafsu.

Haechan menatap bungsunya heran.

"adek"

"ya?"

"kamu ada salah sama ayah? Kenapa ayah keliatan marah sama kamu?" tanya haechan.

"engga kok bun,"

"jangan bohong."

"beneran ga ada apa apa kok" jia dengan berusaha meyakinkan bundanya.

"yaudah, sekarang kamu abisin sarapannya nanti tunggu abang di depan ya. Bunda mau beresin kamar dulu. Satu lagi Inhaler nya di bawa?"

"ada di tas"

Setelahnya haechan cium pipi jia dan dia naik ke atas. Jia mengehela nafasnya lega, syukurlah bundanya tidak curiga.

Semuanya nampak apik menyembunyikan semuanya dari haechan.



Jia mengerutkan keningnya bingung. Kenapa abangnya bawa masuk mobil ke parkiran sekolah, biasanya kan dia cuma di gerbang.

"abang kok bawa masuk mobilnya?"

"abang ada urusan sama om rendra,"

Rendra adalah kepala sekolah disini. Dan dia teman baik jaehyun.

"sekarang kamu turun dan langsung masuk ke kelas. Gaada cek jadwal eskul dulu, abang udah izin sama bu salma kamu izin ga eskul"

"yaudah aku turun dulu"

Jia cium pipi abangnya dan jeno juga balas mencium kening jia. Jangan heran, ini sudah biasa di lakukan.

Jia turun dari mobil. Jeno juga sama.

"jangan jajan sembarangan"

"iya"

Dan jia pergi untuk ke kelas. Dan jeno ke ruang kepala sekolah.

Saat di koridor jia melihat jemi di depannya.

"jemi!" serunya.

Jemi yang mendengar suara jia menoleh kebelakang. Dia menunggu jia.

"sopan lo begitu?" ucapnya dengan merangkul pundak jia.

"hehe maaf lupa."

Jemi mengusak rambut jia gemas. Slalu aja lupa alasannya.

"gimana udah baikan?"

"belum. Ayah masih marah,"

"maaf ya, gara gara kita lo jadi kena hukum ayah lo"

"gapapa kok, cuma ya itu hp di sita sama ayah"

Dan mereka sampai di kelas. Jia duduk depan kursi jemi dengan clara. Tak lama sungchan datang dan mendudukkan tubuhnya di dekat kursi nya dengan jemi.

"gimana ji? Udah baikan?"

"belum" dan jia berbalik enggan meladeni sungchan.

Jemi yang melihat itu berbisik ke arah sungchan.

"yang sabar ya bro. Belum cair haha" ledeknya.

Dan sungchan menatap tajam ke arah jemi.

"bercanda kali bos."

Dan tak lama guru datang dan mereka memulai pembelajaran hari ini.


Jeno keluar dari ruangan rendra dan dia segera berjalan ke arah kelas jia. Dia mengetuk pintunya.

"permisi bu"

"ah iya tuan jeno. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya guru yang tengah mengajar.

Mereka semua guru mengenal keluarga jia. Sudah di kata bukan rendra kepala sekolah teman baik jaehyun? Jadi mereka semua tahu.

Clara menyikut main main tangan jia.

"abang lo tuh"

Jia mendongak dan melihat abangnya tengah berbicara dengan guru.

"jia ke sini sebentar"

Jia yang di panggil berdiri dari kursinya dan dia berjalan mendekati abangnya.

"kenapa bang?"

"ga ada apa apa abang cuma mau izin pulang. Inhaler kamu di bawa?"

"bawa kok ada di tas"

"kalau ada apa apa kamu langsung ke UKS ya?"

"iya"

"yaudah sana masuk lagi. Jangan terlalu cape"

"iya" setelahnya jia pergi duduk kembali.

"mari bu saya permisi. Maaf mengganggu waktu mengajarnya" ucap jeno.

"tidak apa apa tuan."

Dan dengan segera jeno pergi untuk ke kantor.

"cih. Dasar anak manja"

"apa lo bilang?"

"anak manja" ulangnya sekali lagi.

Jia yang mendengar ucapan teman sekelasnya yang ada di depannya tampak sebal. Dia tendang kursinya dari belakang.

Dan menimbulkan suara gaduh.

"ada apa roni?" tanya guru.

"gaada apa apa bu. Tadi kursinya saya tarik"

Dan roni melihat ke arah jia. Jia memeletkan lidahnya pada roni, dengan muka songongnya dia menatap roni.

"apa lo?" ucapnya tanpa suara pada roni.

Dan roni berbalik kembali dan memperhatikan guru yang tengah menerangkan di depan.





TBC.

Renhyuck family || S1&2 Where stories live. Discover now