Bab 27. Kambuh

1.3K 112 0
                                    

Hari ini adalah jadwal kelas jia olahraga. Sebenarnya clara udah larang jia buat ikut, tapi anaknya tetap aja maksa mau ikutan.

Jam menunjukkan pukul 9pagi dan pastinya udah mulai panas. Semua teman jia mulai berdatangan ke lapangan dan berbaris sesuai arahan guru olahraga.

"ji lo yakin mau ikutan?"

"iya ji? Kalau kata gua jangan deh, nanti lo kambuh gimana?" sela mira.

"'gapapa gue bisa kok atur sendiri. Nanti kalau udah mulai sesek gue nepi" 

Kedua temannya cuma bisa pasrah mengiyakan. Jia emang agak keras kepala jadi susah mau di bilang gimana juga.


Prit!!


Bunyi peluit menandakan mereka harus fokus mendengarkan guru di depan. Jia baris di barisan ketiga dari belakang. Mira di depannya dan clara sebelah kanan nya.

Para murid laki laki mereka pisah barisan di sebelah kiri. Guru mulai memberikan salam pembuka dan mengatakan akan melakukan olahraga apa.

"jadi hari ini kita akan melakukan lari saja tidak ada permainan tertentu. Jadi kalian cukup lari 10 putaran saja hari ini" seru guru di depan.

Jia yang mendengar ucapana gurunya nampak menimbang. Dia lanjut atau tidak.

"ji udahlah lo mundur aja sana, jangan maksa" ucap clara.

"gapapa gue bisa kok"

"ck. Lo tuh susah banget di bilanginnya. Kalau lo kambuh lo juga yang sakit" geram clara.

"yaudah sih"

Dan jia pindah barisan. Dia gasuka kalau udah mulai ada yang ngeremehin. Dia bisa kok.

"ck. Ribet emang orang penyakitan"

Jia nampak coba mengabaikan ucapan roni. Biarlah dia mau ngomong apa.

Dia baru sadar pindah tempat malah sebelahan dengan roni.

Sesi pemanasan di mulai. Jia ikuti dengan baik mengabaikan tubuhnya yang mulai merespon karna lelah. Ini bahkan baru pemanasan tapi dia udah mulai sesak.

"penyakit sialan." ucapnya.

Jia pegangi dada nya yang mulai sesak. Dia coba tenang dengan mengambil nafas perlahan dan teratur. Akan tetapi malah makin menjadi sakitnya.

"ssshtt sialan" ringisnya.

Roni yang melihat jia mulai susah ambil nafas dia nampak panik tapi enggan menolong. Jemi yang iseng liat kebelakang malah mendapati jia yang nampak memegangi dadanya.

"woy ji lo kenapa? Kambuh lagi ya? Inhaler lo mana woy!" paniknya.

"hah hah be-berisik lo"

Jemi berdecak. Setelahnya dia berteriak.

"Pak jia kambuh asma nya!!"

Semua murid menoleh. Sungchan yang menjadi pemimpin senam hari ini dengan tergesa mendekati jia.

"minggir woy!! Malah ngumpul bukannya bantuin!" geramnya.

Ini lagi guru nya kenapa malah diem. Sungchan mendekati jia.

"kita ke UKS gue gendong" dengan begitu sungchan bawa jia yang sudah mulai lemas ke UKS.

"atur nafasnya pelan pelan" panik sungchan.

BRAK!

sungchan tendang pintu UKS. Yang di dalam telonjak kaget mendengar pintu terbuka paksa.

Sungchan baringkan jia di brankar dan dia pakein jia nasal kanul dengan cepat. Yang memang ada di sana.

Salah satu adek kelas yang jaga mendekati sungchan. Dan memberikan satu gelas teh hangat pada sungchan.

Sungchan duduk di kursi dekat brankar.

"lo kalau gabisa jangan maksa. Kalau ginikan lo juga yang sakit, gue gamau lo kenapa napa"

Jia cuma diam memejamkan matanya. Nafasnya sudah mulai lancar tapi sekarang kepalanya pusing.

Sungchan yang melihat jia pijat pelipisnya pun menyingkirkan tangan jia dan mengantikn dengan tangannya.

"pusing?"

"hm"

"lo harus minum obat. Tapi sebentar gue suruh jemi beli roti dulu, perut lo ga boleh kosong"

Sungchan menelpon jemi dan menyuruhnya membelikan roti untuk jia.




Jia sudah baik kan sekarang. Dia tengah duduk di brankar dengan sungchan yang berdiri di depannya.

"lo mau pulang aja ga?"

"engga, gue mau ke kelas" ketusnya.

Sungchan menghela nafasnya lelah.

"yaudah ayo"

Dan mereka berdua keluar dari ruang UKS dan kembali ke kelas. Sungchan memimpin jalan dan jia di belakangnya.

"lo beneran gabisa terima gue ji?"

Jia mendongak menatap sungchan. Sungchan dorong jia mepet ke arah tembok.

"ck. Awas!"

"jawab dulu pertanyaan gue"

Sungchan dekatkan wajahnya pada jia. Jia memalingkan wajah nya ke samping kanan.

"gue gabisa,"

"kenapa?" ucapnya kecewa.

Dan jia cuma diam. Setelahnya sungchan pergi duluan saat melihat jia hanya diam.

"kalau lo beneran suka sama gue, lo harus bisa nunggu" lirihnya menatap punggung sungchan yang sudah menjauh darinya.

Jia melanjutkan jalannya dan tidak menyadari ada satu orang yang dari tadi mengawasinya.

"hah, apa gue bisa sama dia" ucap orang itu dan berlalu dari sana.










TBC.

Kira kira siapa yang cocok jadi cast temannya jia ya?? Bingung jadinya. Apa gausah kasih visual aja, jadi kalian bebas deh bayangin siapa nya yaa

Renhyuck family || S1&2 Where stories live. Discover now