Bab 21. Rencana

1.5K 124 1
                                    

Haechan tengah membersihkan meja makan dan terdengar suara gaduh dari atas.

"Adek jangan lari larian!!" serunya keras.

Tak lama jia sudah sampai di dapur menemui bundanya.

"bunda ayah mana?"

"ayah kan udah berangkat kerja. Kamu tadi kata ayah masih tidur, gamau sekolah? Udah ga pusing lagi?"

"udah engga kok bun"

Jia duduk dan menopang dagu menatap bundanya. Haechan yang di tatap sedemikian rupa oleh bungsunya merasa heran.

"kenapa sih dek? Kok natap bundanya gitu banget?"

"hehe bunda cantik soalnya" kekehnya dengan terus menatap bundanya.

Haechan yang mendengar ucapan bungsunya memutar bola matanya malas. Pasti ada maunya.

"kenapa lagi?"

"hehe, mau ikut ke vila sama temen temen. Boleh ya? Ada mira juga kok beneran"

"engga, bunda ga bakalan kasih izin. Ayah juga pasti ga bolehin, nurut atau kamu mau buat bunda nangis?"

Haechan beralih ke wastapel dan mencuci semua piring bekas dia sama renjun sarapan.

Jia yang mendengar ucapan bundanya menunduk dan nampak menghela nafasnya lelah.

"jia bisa kok jaga diri jia bun. Nanti ada ka jemi juga kok, jia ga sendiri" ucapnya coba sekali lagi bujuk bundanya.

"tetap ga boleh."

Setelahnya jia pergi dengan menghentakkan kakinya tanda merajuk. Dan haechan cuma bisa menghela nafasnya pelan.


Jia masuk ke dalam kamarnya dan mendudukkan tubuhnya di sisi kasurnya. Dia meraih handphone nya dan mencoba menelpon temannya mira.

"halo mir"

"gimana dikasih izin ga sama nyokap lo?"

"hah, tetap ga di bolehin" lesunya.

"yah, gaseru dong kalau lo ga ikut kita. Hmm gue ada ide lo mau ikut ide gue ga?"

Jia nampak menimbang nimbang.

"ide apaan?" tanya nya.

"gimana kalau lo kabur aja? Besok pagi jam lima deh kita jemput gimana? Pastinya semua masih tidur tuh"

Jia nampak memikirkannya, dia tengah menimbang nimbang. Dia nekat saja lah tak apa toh mereka hanya sehari di vila, dan itu juga vila punya orang tuanya mira.

"gimana ji?"

"oke deh gue ngikut aja. Nanti lo chat gue ya? Trus gue juga mau minta nginep rumah kaka aja, lo nanti jemput gue disana"

"oke deh siap"

Setelahnya sambungan telpon terputus dan jia kembali turun ke bawah dan melihat bundanya tengah duduk di ruang keluarga.

Dia dekati bundanya dan tiduran berbantalkan paha bundanya.

"adek gajadi ikut deh. Tapi mau nginep di rumah kaka, boleh ya?"

"kalau itu bunda kasih izin"

"maaksih bunda. Jia sayang bunda banyak banyak" senangnya dan di peluk perut bundanya.

"maafin adek ya bunda,"









Sesuai ucapan nya tadi pagi. Disini jia sekarang tengah duduk di ruang keluarga rumah kaka nya jisung. Jia di antar haechan ke sini.

Sekarang haechan tengah di dapur dengan jisung. Sedang membuat camilan.

"tumben adek mau nginep sini bun?" tanya jisung dengan tangan sibuk membuat adonan.

"dia tadi izin mau ikut ke vila. Bunda ga kasih izin dan sebagai gantinya dia mau nginep sini"

"oh yaudah gapapa, dari pada dia ikut ke vila mending disini nemenin jisung juga. Kebetukan mas jeno pulangnya malem dia lembur hari ini"

"kamu gaada niatan mau punya anak sama jeno kak?" tanya haechan tiba tiba.

Jisung yang mendengar pertanyaan bundanya sempat terdiam dan setelahnya tersenyum tipis pada sang bunda.

"mas jeno belum mau punya anak bun. Kaka cuma bisa menuruti, toh kita masih mau habisin waktu berdua dulu sebelum nanti susah kalau udah ada anak" ucapnya mencoba tenang.

Haechan menghela nafasnya pasrah.

"yaudah gapapa. Asal kalian jangan ada ribut ribut ya? Jeno baik kan sama kamu?"

"haha, baik kok bun"

"syukurlah kalau begitu"

Dan mereka lanjut buat kue.








Sore menyapa dan haechan sudah pulang di antar supir pribadi jisung. Jisung ga bolehin bundanya pulang bawa mobilnya sendiri, biarin nanti supirnya bisa naik taxi kalau balik lagi.

Sekarang jisung tengah menatap aneh pada jia yang sedari tadi senyum senyum ga jelas liatin hp.

"kamu kenap sih senyum senyum trus. Lagi ngapain sih?" karna sebal tidak di respon, jisung rebut hp jia.

"ih kaka!! Balikin ga?!"

"engga, kaka mau liat dulu"

Jisung liat hp jia yang memperlihatkan room chat sang adik dengan teman lelakinya yang tengah dekat akhir akhir ini.

"cih. Alay banget, apaan kayak begini" sinisnya.

Jia yang kesal rebut kembali hp nya.

"kaka nyebelin" dan dia pergi kekamarnya.

Jisung yang melihat adeknya menaiki anak tangga nampak tersenyum entah sebab apa.

"perasaan baru aja kemarin gue gendong dia, sekarang udah mau punya pacar aja" ucapnya.

Dan jisung lanjut menonton sendirian.





TBC.

Selamat pagiiii 💚

Renhyuck family || S1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang