Bab 14

1.5K 130 0
                                    

Hari ini renjun terpaksa harus bawa haechan ke kantor, karna kalau ditinggal di rumah dia ga bisa gabakalan tenang kalaupun ada maid.

Haechan juga nurut aja, dia gamau renjun nanti malah kehambat kerjaannya gara gara khawatir sama dia.

"sayang, nanti mas ada meeting, kamu gapapa mas tinggal disini sebentar?" renjun usap lembut rambut haechan.

Sekarang mereka lagi duduk di sofa yang ada diruangan renjun. Haechan tadi lagi ngemil, dia sekarang mau nya ngemil trus.

"gapapa mas, aku juga gabakalan ke mana mana kok. Aku tungguin disini."

"janji jangan kemana mana ya? Kalau mau apa apa kamu bisa pangil saka aja. Nanti mas suruh saka buat pindah sementara kerjanya diluar ruangan mas,"

Saka itu salah satu karyawan yang emang udah deket banget sama haechan, dia baik kok dia juga udah renjun anggap adek sendiri. Dia umurnya masih muda sekitaran 20thn nan.

"iya,"

Setelahnya renjun beranjak untuk menyiapkan berkas untuk dia rapat. Sebagian nya dia emang bawa sendiri.

Tok

Tok

"masuk."

"permisi tuan dan nyonya, maaf menganggu waktunya. Saya datang untuk memberitahukan tuan renjun jika meetingnya sudah akan dimulai tuan." ucapnya.

"baiklah, kamu bisa kembali sekarang. Saya nanti akan menyusul."

"baik tuan, permisi nyonya." setelah membungkuk hormat pada renjun dan haechan putri pergi. Dia asisten renjun.

Haechan hanya menangapinya dengan senyum.

"sayang, mas meeting dulu ya. Saka juga udah diluar kok." renjun kecup kening haechan dan setelhnya pergi keruang meeting nya.

Tadi renjun sempat telpon saka buat pindah dulu, dan untuk dela. Kalian ingat dela? Iya yang dulu sempat masuk mimpi haechan tentang renjun yang selingkuh sama dia.

Dela udah renjun pecat pas satu hari itu. Jadi sekarang dia belum ada sekertaris pribadi lagi jadinya cukup asisten nya aja. Putri dia baik juga kok, dela memang dia kalau dibaikin suka ngelunjak maka pas renjun denger haechan nangis karna mimpi dia, sekalian aja dia pecat risih juga dia sama tu perempuan.




Haechan udah mulai bosen tadi dia juga minta saka temenin, tapi sekarang dia balik sendiri lagi saka dia suruh kerja lagi aja. Nanti kalau kerjaan dia ditunda makin numpuk, kasian nanti.

Udah satu jam tapi renjun belum juga selesai meetingnya. Haechan kesel jadinya, tahulah mood nya kan lagi ga stabil.

"hiks.. Katanya sebentar, tapi lama," nahkan nangis dia. Udah bosen banget duduk doang disini.

"tau gitu aku dirumah aja hikss.. Mas renjun nyebelin banget sih, mau pulang hikss huwaa,"

Saka yang denger ada yang nangis buru buru buka pintu ruangan renjun.

Cklek

"eh, ka haechan kenapa nangis? Udah yaa sini sama saka yaa," saka samperin haechan. Pangil nya kaka kalau sama haechan, dan buat renjun abang. Itu juga atas suruhan renjun kalau ga disuruh mana berani dia, kalaupun renjun udah baik dan mau anggap dia adek.

"hikss.. Saka mau pulang bosen," adunya.

"nanti tunggu bang renjun selesai meeting nya ya?"

"bosen! Mau pulang saka!!" kenapa sih haechan kan mau pulang. Malah disuruh nunggu tu orang selesai meeting.

Saka garuk belakang kepalanya. Gimana ya dia gamau lah maen bawa haechan pulang nanti dia dimarahin renjun lagi.

"yaudah, saka pangilin bang renjun aja ya? Kaka tunggu sini,"

"hikss...iya,"

Saka terkekeh melihatnya, duh dia gemes banget sumpah. Apa orang kalau lagi hamil gini ya? Kek bocah tapi gemesin.

Saka cubit gemas pipi haechan.

"ish, saka sana pangilin mas renjun. Malah mainin pipi aku,"

"hehe, abisnya gemesin banget sih"

Saka nih kalau ada renjun dia gabakaln gini ke haechan. Takut dia. Jadi mumpung gaada dia bisa gitu sama haechan. Ga maksud apa apa dia gemes aja.

Tok

Tok

Saka ketuk pintu ruangan meeting renjun.

"masuk."

"maaf tuan, ganggu meetingnya." emang kalau depan yang lain dia panggilnya tuan. Kalau lagi gaada baru bisa santai.

"iya tidak papa, ada apa saka?"

"nyonya haechan nangis, katanya bosan mau pulang tuan."

Renjun yang denger saka bilang gitu langsung bangkit dari kursinya, dan pergi tnpa sepatah katapun.

"sak, kamu gantiin abang dulu ya. Kalau engga bubarin aja," katanya sama saka sembari jalan keruangannya.

"iya tuan,"

Saka balik lagi buat ke ruang meeting. Renjun tersenyum bangga liatnya. Entahlah dia rasanya seneng aja sama saka.

Cklek

Renjun buka pintu ruangannya, dan liat haechan lagi bersedekap dada liatin dia. Sama bibirnya itu lo dimonyongin. Ceritanya lagi ngambek.

Renjun hampiri haechan, dan terkekeh melihatnya.

"aduh, sayangnya mas kok bibirnya monyong gini sih hmm? Kenapa?"

Cup

Renjun kecup bibir haechan sekilas.

"bosen. Mau pulang."

"yaudah ayo kita pulang," jawab renjun selembut mungkin, karna nada naik dikit dia bakalan nangis lagi.

"gendong,"

"iya sini mas gendong,"

Renjun bawa haechan kedalam gendongan bridal style dan segera keluar untuk pulang. Ini juga udah masuk jam makan siang sekalian dia bawa haechan untuk makan diluar.

"kita mampir dulu ke resto biasa? Apa mau langsung pulang aja makan dirumah?"

"terserah mas aja,"

"yaudah kita makan dulu ya? Sekalian nanti jemput jiji."

"hmm"

Dan dengan segera renjun idupin mesin mobilnya dan pergi dari kantor. Untuk makan dan nanti jemput jiji disekolah.

Tbc.



Double hehe

Renhyuck family || S1&2 Where stories live. Discover now