Bab 2

4.4K 302 5
                                    

Setibanya dirumah renjun segera naik keatas untuk melihat sang istri. Saat diperjalanan pulang tadi renjun dapat kabar dari maid, kalau haechan sempat bangun dan mengalami morning sickness kembali.

Cklek

Hal pertama yang dia lihat ketika buka pintu adalah sang istri yang sedang berbaring lemas diatas ranjang.

"sayang"

"mas, kamu udah pulang"

"kita kerumah sakit aja ya, aku takut kamu kenapa napa. Sekali ini aja nurut sama aku ya?." ucapnya dengan suara yang bergetar menahan tangis. Mengabaikan perkataan haechan tadi dengan membujuknya untuk mau ke rumah sakit.

"aku gapapa mas. Ini wajar kalau aku morning sickness" ucap haechan dengan mata menatap lurus kedalam mata renjun yang berkaca kaca.

"tapi aku gamau kamu ngalamin yang seperti dulu lagi sayang hiks..." runtuh sudah pertahanan renjun. Dia tertunduk dalam dihadapan haechan dengan terus menangis dan memaksa haechan harus mau kerumah sakit dengannya.

Pada awal kehamilan jisung pun haechan seperti ini. Umum nya memang seseorang yang sedang hamil pasti mengalami morning sickness dan itu wajar, akan tetapi haechan tahap morning sickness nya itu sangat tidak wajar dia akan terus terusan muntah seharian itu. Dan mereka sempat akan kehilangan jisung. Dan renjun pun sempat akan kehilangan dunia nya yaitu haechan, dia sempat koma selama dua minggu karna kandungan haechan lemah, dan dia terus saja mengalami morning sickness hebat.

Renjun trauma dengan itu semua. Jadi sekarang mau tidak mau haechan harus dia bawa, biarlah dia dicap suami pemaksa. Karna sumpah demi apapun renjun takut.

"aku gamau denger alasan kamu lagi. Pokoknya sekarang kita kerumah sakit. Tidak ada lagi bantahan dan alasan tidak masuk akal mu itu." ketusnya.

"karna aku gamau kehilangan kamu yang kedua kalinya. Cukup dulu kamu sempat akan menodai janji kita dengan memilih menyerah dengan semuanya, aku gamau haechan aku tidak bisa kalau harus mengulang kejadian waktu itu. Jadi aku mohon sekali ini saja ayo keruma sakit ya?. " ucapnya panjang lebar.

"iya aku mau" hanya itu yang keluar dari mulut haechan. Padahal banyak sekali kata yang ingin dia ucapkan tapi itu semua tertahan. Dia tahu bagaimana frustasinya, bagaimana takutnya renjun dengan hal seperti ini.

Setelahnya renjun menggendong haechan dan membawanya turun untuk segera pergi kerumah sakit.


Sekarang haechan sedang duduk sendirian dikursi rumah sakit menunggu renjun kembali. Karna renjun sedang menebus vitamin dan obat yang harus ia minum selama satu bulan ini. Haechan sudah diperiksa dan dokter bilang kandungan haechan memang sangat lemah, dan dia dulu sempat akan keguguran juga kan jadi itu sangat berpengaruh besar dalam fase kehamilan yang sekarang.

Dia tidak dirawat inap karna haechan tidak mau berlama lama disini dan membuat sang suami kembali merasakan traumanya. Padahal renjun tidak keberatan. Ini juga demi kebaikannya. Tapi haechan tetaplah haechan.

"hey kamu lagi mikirin apa sih sayang hm? Sampai sampai aku datang aja kamu ga nyadar, kenapa hm?." haechan tersentak kaget waktu renjun menepuk pipinya pelan tadi.

"eh gapapa mas, tadi lagi mikirin jisung aja kok dia ga ada bangunin aku tadi pagi. Biasanya kan dia rewel kayak bayi." ucapnya dengan kekehan diakhir kalimat.

"oh iya, jisung tadi berpesan sama aku katanya maaf ga sempet cium bunda. Dan menyuruh aku untuk jagain kamu karna dia tau dedeknya lagi rewel." ucapnya dngan tangan mengelus perut buncit haechan.

"sekarang kita pulang. Atau kamu mau jalan jalan dulu?"

"aku mau pulang aja, mau mam puding anggur nya bibi yeni"

"yaudah kita pulang sskarang." dengan tangan bertaut pasangan pasusu ini berjalan dikoridor rumah sakit untuk pulang kerumah.


Sekarang mereka sudah sampai dirumah dengan haechan yang berada dalam gendongan koala renjun.

"mas"

"hmm, kenapa sayang?"

"aku tiba tiba mau beli boneka masa" ucapnya dengan bibir mengerucut lucu.

Cup

Renjun kecup sekilas bibir mengerucut itu.

"kenapa ga pas tadi aja kamu bilang nya. Kan kita bisa mampir dulu ketoko yang tadi, aku tanyain dijln katanya kamu gamau" dengan mendudukan bokongnya disofa ruang tamu renjun bicara pada haechan.

"ish, kan itu tadi emang gamau. Tapi sekarang aku mau beli boneka nya mas" rengeknya pada sang suami.

Flasback

Diperjalanan pulang haechan melihat sebuah toko boneka. Disana banyak sekali boneka beruang berjejer rapih kesukaan haechan.

"mas bonekanya besar banget bagus" tunjukknnya pada boneka beruang didalam toko itu. Saat ini mereka sedang dilampu merah dan toko itu persis disebrang lampu merah.

"kau mau sayang? Kalau mau kita bisa putar balik." ucapnya.

"gamau jelek ah gajadi bagus bonekanya" dengan berbalik dan bersedekap dada haechan menjawab pertanyaan sang suami.

Renjun melongo tidak percaya melihatnya. Tadi dia bilang bagus mangkanya dia tanya mau tidak sekarang malah dibilang jelek.

"yaudah terserah kamu aja"

Dan mereka pun melanjutkan perjalanan nya untuk pulang.

Flasback off

"nanti mas beliin, tapi katanya tadi kamu mau mam puding anggur. Jadi sekarang kamu makn dulu nanti habis itu kita beli bonekanya ya?."

"iyaa, makasih sayang"

Cup

Haechan kecup kilat bibir renjun dan segera beranjak dari pangkuan renjun untuk kedapur. Dan meminta puding anggur untuk dia makan.

Renjun menghela nafas lega, syukurlah istrinya baik baik saja sekarang dan sudah mulai kembali ceria lagi. Tidak seperti pada awal dia temui dikamar pagi tadi.



Tbc.

Gimana bab 2 nya??
Semoga ini nyambung yaa

Renhyuck family || S1&2 Where stories live. Discover now