Bab 20

1.7K 146 1
                                    

Kandungan haechan sudah memasuki bulan ke sembilan. Tinggal menghitung hari mereka akan bertemu dengan baby.

Pukul dua pagi haechan harus terpaksa bangun kala rasa sakit itu datang lagi. Bahkan dia baru saja tidur jam 12 malam tadi karna perutnya slalu saja kram.

"ssh s-sakit hiks... " haechan meremas selimut dengan kencang.

Renjun yang mendengar isakan istrinya terbangun.

"hiks... Sa-sakit mas"

Haechan meremat tangan renjun. Renjun meringis sakit, tapi tidak apa apa ini tidak sebanding dengan sakit yang dirasakan istrinya.

"bagi sakit nya sama mas hmm"

Renjun bawa tubuh haechan kepelukan nya. Haechan terisak dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang renjun.

Renjun elus punggung haechan. Semoga saja dapat meredakan sakit istrinya.

"sudah ya, nanti kamu sesak kalau menangis trus."

"hiks.. Tapi sakitt"

Renjun trus saja mencoba mengelus punggung haechan lembut. Dokter bilang jika hal seperti ini terjadi itu adalah kontraksi palsu. Pada awalnya renjun sempat panik dia kira istrinya sudah akan melahirkan. Namun perkiraan dokter dua hari lagi haechan melahirkan.

Lima menit setelahnya tangisan haechan mulai reda. Dan perutnya juga sudah terasa membaik.

"sudah membaik?"

"hmm"

Renjun bernafas lega. Dia coba lepas pelukannya.

"sebentar mas ambilkan minum dulu"

Renjun bantu istrinya minum. Setelahnya dia baringkan haechan kembali. Dia peluk perut haechan.

"adek nakal lagi nih sama bunda, sabar ya sayang nanti kita bertemu ya"

Dia singkap baju tidur haechan dan menciumi perut bulat itu. Haechan hanya diam saja. Renjun mendongak dan dia usap keringat yang ada di wajah haechan.

Setelahnya dia peluk haechan kembali dan melanjutkan tidurnya.



















Hari ini adalah hari dimana haechan melahirkan. Renjun sudah mengabari keluarga haechan tadi, sekarang haechan tengah bersiap untuk masuk ke ruang operasi.

Renjun di perbolehkan mendampingi untuk memberikan semangat pada istrinya. Pada awalnya dokter tidak mengizinkan akan tetapi renjun trus memohon untuk bisa menemani istrinya. Dan syukurnya dokter berubah pikiran dan mengizinkan renjun ikut.

Renjun keluar terlebih dahulu untuk melihat apa orang tua haechan sudah datang. Karna jisung sendiri.

Cklek

Pintu terbuka dan menampakkan renjun. Johnny yang sedari tadi cemas segera menghampiri. Renjun bernafas lega syukurlah orang tuanya haechan sudah datang.

"apa sudah akan masuk ruang operasi?"

"sebentar lagi dad,"

"kamu ikut mendampingi?" tanya ten.

"ikut mom,"

Ten mengusap lengan atas renjun untuk memberikan ketenangan. Karna ten melihat sepertinya renjun sudah mulai gelisah.

"mommy percaya sama haechan. Kamu juga harus percaya pada istri kamu renjun, jangan tunjukkan wajah seperti ini di hadapan haechan, kau harus tenang" petuah ten.

"tapi renjun rasanya takut mom, apa semuanya akan baik baik saja?" sendunya.

"semuanya baik. Anak saya tidak selemah itu." sela johnny.

Renhyuck family || S1&2 Where stories live. Discover now