Bab 28. Baikkan??

1.1K 109 2
                                    

Haiii kita bertemu lagi sama adek jia hehe
Selamat membaca 🤗







Renjun sudah rapi dan bersiap untuk turun ke bawah buat sarapan. Dia keluar kamar dan melihat kamar jia terbuka lebar dan anaknya masih nyenyak tidur.

Pasti istrinya sudah coba bangunkan jia tapi susah, karna kamar sudah terbuka lebar itu mengkode dirinya untuk membantu membangunkan bungsunya.

Renjun masuk kedalam kamar dan dia singkap selimut jia. Dia tepuk pelan lengan atas jia.

"adek bangun sayang, udah siang." ucapnya lembut.

Jia mengeliat saat samar samar mendengar suara ayahnya. Dia membuka mata dan nampak terkejut dengan begitu jia sekaligus duduk menunduk.

Renjun juga kaget karna anaknya langsung terduduk. Pasti kepalanya pusing. "kenapa langsung duduk, pusing ga kepalanya?" tnya nya dengan mengelus rambut jia.

Jia mencoba untuk mencerna semuanya. Ayahnya sudah ga marah? Seketika dia tersenyum dan beranjak memeluk renjun.

Renjun yang mendapat pelukan tiba tiba merasa kaget. Dia balas pelukan bungsunya.

"ayah udah gamarah sama adek?" tanya nya teredam dada sang ayah.

Renjun juga nampak berfikir sejenak. Loh iya diakan lagi marahan, tapi sudahlah dia juga kangen sama bungsunya.

"iya ayah udah maafin adek, sekarang kamu mandi gih."

"iya" jia melepas pelukan ayahnya dan beranjak ke kamar mandi.

Renjun terkekeh gemas melihatnya. Sesenang itukah jia berbaikkan dengannya, setelahnya dia turun ke bawah buat sarapan.

Sampai di dapur dia melihat istrinya masih sibuk dengan masakannya. Dia peluka pinggang haechan dari belakang.

"pagi dek" sapanya dan dia kecup pipi haechan.

"pagi juga mas. Jia udah bangun?"

"udah, tadi aku bangunin"

"sama kamu aja dia cepet. Aku udah sampai marah juga ga bangun bangun tadi" gerutunya.

Renjun terkekeh mendengarnya dia melepas pelukan nya dan dia balik badan haechan. Dia kecup sekilas bibir istrinya.

"ck. Aku lagi masak kenapa sih?" haechan bingung kenapa suaminya. Tumbenan dia ga pasang muka dingin pagi pagi.

"engga, mas lagi seneng aja"

Haechan ber oh ria setelahnya lanjut masak. "duduk gih sana, jangan ganggu aku masak" ucapnya.

Renjun menurut dan duduk di kursinya. Tak lama terdengar suara langkah kaki dari atas. Jia datang sudah rapi dan terlihat raut mukanya tengah berseri seri.

"selamat pagi semuanya" serunya senang.

"pagi sayang" sapa haechan dan renjun cuma menanggapi dengan senyuman.

Jia mendekati bundanya dan dia mengecup pipi haechan. Setelahnya duduk di kursinya. Haechan memindahkan masakannya dan segera menata di meja.

"ayah nanti pulang jia di jemput sama ayah?"

"kamu sama abang dulu ya? Berangkat juga sama abang,"

Jia cemberut. "emangnya kenapa?"

"ayah ada meeting pagi sama nanti juga lagi sibuk jadi gabisa jemput kamu. Sama abang aja ya?"

"kalau gamau nanti bunda yang jemput. Sekalian kita ke rumah kaka," timpal haechan.

Jia menoleh dan mengganguk mengiyakan. Yang penting jia seneng hari ini ayah udah ga marah.

"yaudah sekarang mulai sarapanya."

Setelahnya sarapan di mulai. Dengan suara jia yang memdominasi ruangan makan, tak hentinya dia mengajak renjun bicara. Sampai sampai renjun sebal sendiri, jia tuh cerewet.

Sarapan sudah selesai dan renjun beranjak duluan karna dia sudah di cerca sama telpon dari kantor. Padahal dia bos tapi sudah seperti karyawan yang takut kena pecat kalau telat. Karna ini tamu penting.

Dia beranjak mendekati haechan. Dia kecup kening sama bibirnya sekilas. "aku berangkat dulu ya. Kamu jangan terlalu cape di rumah"

"iya, kamu juga jangan lewatin makan siang"

Jia cuma menyimak dia tengah menerka ayahnya bakal pamit juga ga sama dia. Tak lama dia meraskan pipi nya di cium dan kepalanya di usap sayang.

"adek juga jangan cape cape. Ayah berangkat dulu, nanti abang kesini"

"iya ayah, ayah hati hati nyetirnya"

"iya, yaudah ayah berangkat dulu" setelahnya renjun berangkat ke kantor.

Haechan tersenyum menatap jia masih saja melihat kepergian ayahnya dengan memegang pipinya. Pagi ini nampak beda sudah seperti biasa dan haechan bersyukur dalam hati.

"udah senyum senyumnya. Sekarang tunggu abang di depan, bunda mau beresin kamar"

"hehe, iya bunda. Adek berangkat ya"

"iya, sana tunggu di depan"

"hm" setelah menyematkan satu kecupan di pipi bundanya dia beranjak ke depan untuk menunggu jeno.



Sepanjang koridor sekolah jia tak henti hentinya tersenyum. Sekolah sudah ramai dan banyak yang menyapa nya tapi jia seakan di dunia sendiri, dia terus berjalan sambil tersenyum bahagia.

Sampai di kelas pun senyuman itu belum luntur sampai satu kelas yang sudah lumayan ramai terheran sama jia.

"lo kenapa senyum senyum trus dari tadi? Ga gila kan ji? Serem tau" tanya clara.

Jia yang mendengar ucapan temannya berdecak sebal tapi tak lama kembali senyum senyum gajelas. Nampak berseri sekali pagi pagi.

"wah udah gila dia kayaknya. Woy dek lo kenapa dah?" seru jemi yang baru datang dan melihat jia masih dengan posisi berbunga bunga.

"lagi seneng gue"

Semua temannya menatap jia. Jia yang di tatap begitu seketika masam, pasti mereka tengah menebak nebak.

"ck. Napa sih? Gue seneng karna ayah udah ga marah sama gue, gila gue berasa gimana ya. Seneng banget ayah gue dah baik lagi" ucapnya panjang lebar dengan masih senyum senyum.

"ikut seneng kalau itu. Emang nya lo sogok apaan?"

"gaada sogokan. Tiba tiba tadi pagi ayah datang lagi ke kamar gue kayak biasa, dia bangunin gue trus pas ayah berangkat kek kantor juga dia cium pipi gue" serunya bahagia.

"syukur deh kalau begitu. Gue ikut seneng, dan gue juga mau minta maaf inikan gara gara ide gue ji" ucap mira merasa bersalah kembali.

Jia menatap mira. "udahlah itu udah lewat, yang penting hari ini gue bener bener lagi seneng. Ayah udah ga marah"

Dan mereka semua mengangguk ikut senang. Hari ini jia lagi senang jangan sampai ada yang ngancurin, kemarahan ayahnya lebih buat jia galau daripada putus cinta. Terdengar lebay tapi itu adanya, di diemin ayah itu suatu bencana besar. Bisa galau seharian. Mangkanya sebisa mungkin jangan buat dia marah.

















Tbc.

Semoga kalian masih betah sama book nya ya. Maaf kalau update nya suka ga nentu, karna buat ngumpulin ide nya susah, ini aja aku kurang percaya diri sebenarnya tapi semoga kalian suka ya :)

Sampai jumpa di bab selanjutnya 👋👋

Renhyuck family || S1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang