P R O L O G

155K 4.4K 287
                                    

BACA SELAGI MASIH ON GOING. KARNA CERITA INI BAKAL AKU HAPUS SETENGAH DARI PARTNYA KALO UDAH END.

YANG BACA DARI JALUR TIKTOK>>

BACA DARI JALUR INSTAGRAM>>

BACA JALUR MANDIRI>>

SEBELUM BACA! JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMEN!!

_____________________

______

"Queen berhenti bantah ucapan aku." Desis Celvin menatap tajam mata Alya yang terlihat acuh pada ucapan nya.

"Aku bantah karna kamu selalu maksa aku. Aku harus lakuin itu, aku gak boleh lakuin ini. Aku bukan boneka Celvin!" Bentak Alya di akhir kalimatnya. Sudah tak sanggup dengan peraturan yang di buat oleh Celvin dan tiga sahabatnya itu.

Terkekeh ringan, Celvin mencengkram kuat pergelangan tangan Alya yang membuat sang empu meringis pelan, "siapa yang bilang kamu boneka?! you are ours." Tegas Celvin dengan cengkraman nya yang semakin kuat.

"Jadi patuhi perintah kami. Atau kamu akan merasakan hidup di neraka Queen." Desis Celvin sebelum mulai melepaskan cengkraman nya. Dan menggendong Alya ala bridal style.

"Kita ke kamar. Kamu butuh istirahat" dingin Celvin melangkah menaiki tangga.

Mengeratkan pelukan nya pada leher Celvin. Alya mulai terisak kecil dengan bibir yang bergetar menahan agar suara nya tidak spontan untuk berteriak karna sesak di dada nya. "Aku gak mau istirahat, aku mau bebas...," Lirih Alya yang masih bisa di dengar oleh Calvin.

•••

"Aku izin keluar ya?" Tanya Alya menundukkan kepalanya melihat betapa tajam dan datarnya Cleo menatap dirinya.

"Gak." Singkat Cleo masih setia menatap gadis di depan nya ini, yang hanya sebatas dadanya.

"Tapi aku mau kerja kelompok sama teman-teman---"

"Aku bilang gak ya gak!" Bentak Cleo yang membuat Alya tersentak dengan tubuh bergetar ketakutan.

Satu hal yang paling Alya takuti dari Cleo, laki-laki ini sangat tempramental dan susah mengendalikan amarahnya. Jadi jika Cleo marah laki-laki di depan nya ini banyak bertindak dari pada berbicara untuk melampiaskan amarah nya.

Dan hal itu sangat buruk, karna Alya tidak akan bisa berkutik jika di hadapkan dengan Cleo.

"Aku izinin kamu pergi"

Mendongakkan kepalanya, Alya tersenyum lebar mendengar ucapan Cleo yang mengatakan akan mengijinkan ia pergi.

"Tapi dengan satu syarat" seringai Cleo menatap dalam mata gadisnya.

Luntur sudah senyum di wajah Alya, seharusnya Alya sudah bisa menebak itu. Mana ada Cleo mau memberinya izin keluar dari neraka ini tanpa syarat.

"A-apa?"

"Cium aku dulu."

Melototkan matanya dengan mulut menganga. Alya memang sering melakukan itu dengan Cleo dan tiga sahabatnya. Tapi itu tak membuat Alya terbiasa, karna ia masih tidak nyaman dengan hal seperti itu.

"Tapi---"

"Mau pergi gak?" Potong Cleo yang mendapat gelengan dari sang empu.

Obsesi Devil'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang