BAGIAN TIGA PULUH DELAPAN

24.7K 1.4K 1.2K
                                    

38. DUA POSESIF!

____________________

“Mau hukuman pertama atau hukuman kedua

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

“Mau hukuman pertama atau hukuman kedua. Hm?”

_Celvin Gelvano Axello_


Setelah di kurung beberapa hari dalam ruangan yang Alya sebut sebagai neraka buatan empat lelaki gila itu. Kini, Alya di berikan izin untuk keluar atas perintah Devan, pemuda dengan surai hitam pekat yang berantakan itu baru saja berkelahi dengan Celvin karena keputusan sepihak pemuda itu yang ingin menetapkan Alya dalam ruang penyiksaan itu selamanya.

“Anda sudah rapi Nona” kata seorang pelayan yang baru saja membantu Alya untuk membersihkan diri setelah kurang lebih lima hari Alya belum sama sekali mandi, tubuhnya begitu lengket karena berhubungan badan dengan empat pria bajingan itu tanpa di suruh membersihkan diri. Oh ya Tuhan! Alya benar-benar tak habis pikir. Apa mereka tak merasa jijik harus menyetubuhi seorang gadis yang belum mandi? Alya bahkan merasa sangat jijik pada dirinya sendiri, yang sudah hina. Melebihi anjing.

Menatap pantulan dirinya di cermin, Alya tersenyum pahit melihat dress cantik bermotif Bungan mawar yang melekat pada tubuhnya ini. Dress-nya memang sangat cantik, Alya akui itu. Tapi, apa ke-empat pemuda itu akan memberi Alya izin untuk memakai dress lengan satu jari ini? Tapi, entah kenapa Alya sangat ingin memakainya kali ini. Dress-nya sangat cantik, akan sangat menyayangkan jika Alya tak memakainya.

Berjalan menuju balkon yang langsung menghubungkan pada pemandangan laut lepas dengan kolam di depan mansion ini. Alya sudah kembali ke pulau terpencil ini tepat tiga hari ini sembuh dan sudah di perbolehkan untuk pulang oleh dokter.

Tersenyum cerah. Alya sepertinya harus melihat tanaman Mawar yang sudah ia tanam beberapa bulan yang lalu di halaman belakang. Ya! Alya harus melihat sudah sebesar apa Mawar yang ia tanam dengan Bertta.

Baru saja akan melangkah keluar, suara decitan pintu yang di buka dari luar membuat Alya terdiam di tempatnya berada. Sebelum dua sosok yang selalu menyiksanya mencul. “Aku izin pake dress ya, mau siram Bungan di depan. Boleh, kan?” tanya Alya sedikit cemas kala dua pemuda itu menatap Alya begitu tajam dan menusuk.

Berjalan mendekati Alya dengan tatapan memicing. Memperhatikan beberapa bagian tubuh Alya yang terekspos. “Mau hukuman pertama atau hukuman kedua. Hm?” tanya Celvin dengan wajah yang ia sejajarkan pada wajah Alya.

“Tapi, aku cuman mau pake baju ini sekali. Queen aja boleh pake apa yang dia mau, kenapa aku gak?” tanya Alya mendongak. Menuntut penjelasan dari Celvin yang masih menatapnya lekat.

Berdecak dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya. “Hitungan satu sampe tiga, kamu belum ganti. Jangan salahin aku kalo baju itu aku robek disini.” ucap Cleo dengan wajah dingin pemuda berwajah bak bayi itu. Tapi, terlampau dari wajahnya. Sifat Cleo sangat tidak cocok dengan wajah bak pahatan sempurna pemuda berdarah dingin itu.

Obsesi Devil'sDonde viven las historias. Descúbrelo ahora