BAGIAN SEBELAS

48.2K 2.7K 350
                                    

11. KABUR

"Diam kau bajingan!!"

____________________
______


"Lo mau ke mana?" Pertanyaan dari arah belakang nya, membuat Varren berhenti dengan Alya yang juga ikut berhenti. Menatap Cleo dan Celvin yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Mau ajak Queen main" datar Varren yang masih memang tangan Alya.

Berjalan dengan pasti ke arah Alya, Cleo mulai menarik pinggang ramping Alya untuk ia dekap.

"Jangan kabur Queen. Kamu tau kan, apa yang bisa kami lakukan" bisik Cleo dengan nada dingin nya. Yang di mana Alya mulai meneguk ludah nya susah payah.

Bagaimana Cleo bisa tau jika ia berpikir untuk kabur? Ia memang mengajak Varren untuk keluar. Tapi kenapa Cleo bisa tau? Apa laki-laki ini cenayang?

Tak ingin terlalu memusingkan nya. Alya hanya mengangguk singkat, namun bukan Alya nama nya jika anggukan nya itu tanda ia akan menuruti Cleo. Melainkan, ia akan berusaha dengan keras agar rencana nya ini berhasil.

"Bagus" usap Cleo pada Surai sang gadis. Di mana Varren yang hanya memberikan tatapan datar. Dan dengan pelan, Varren mulai menarik tangan Alya untuk segera pergi.

"Lo taro apa di belakang baju Queen?" Tanya Celvin menghampiri Cleo. Ia tau apa yang di lakukan Cleo tadi, di mana teman nya ini seperti menempelkan sesuatu di belakang Hoodie yang di pakai Alya.

"Alat penyadap" singkat Celo. Berjalan melewati tubuh Celvin untuk menuju kamar miliknya.

••••

"Kita mau ke mana?" Tanya Alya mulai was-was. Di mana tadi Varren mengatakan mereka akan pergi ke taman kota, tapi kenapa ini terlihat seakan semakin dalam memasuki area hutan?

"Kita akan bermain"

"M-maksud kamu?" Tanya Alya bingung. Bermain? Bermain seperti apa yang di katakan Varren? Alya sungguh tidak mengerti dengan ucapan laki-laki di samping nya ini.

"Kau akan tau nanti"

Setelah sekitar lima belas menit. Akhirnya Varren dan Alya sudah sampai di tempat yang Varren tuju. Di mana Varren mulai turun dari mobil, dengan Alya yang masih diam terpaku, menatap rumah tua yang menyeramkan di depan nya.

"Ayo turun" uluran tangan Varren setelah berhasil membuka pintu mobil untuk gadisnya.

"D-dimana kita?"

"Di tempat aku biasa bermain" senyum misterius Varren setelah mendapatkan tangan Alya.

Meneguk ludah nya. Alya bisa merasakan hawa tak enak dari rumah di depan nya ini, di tambah lagi dengan puluhan pria berpakaian serba hitam yang berjaga di depan pintu dan depan gerbang utama tadi.

"Ayo masuk sayang" ajak Varren mulai menuntun Alya untuk masuk ke rumah yang paling ia suka. Di mana ia dan tiga teman nya sering bermain di sini.

"Di mana mainan ku?"

"Ada di dalam tuan" jawab salah satu pria yang menyambut mereka kala pintu utama di buka.

Obsesi Devil'sWhere stories live. Discover now