BAGIAN LIMA BELAS

50.3K 2.3K 236
                                    

15. PINDAH LAGI

"makan."

____________________
______

Dua hari berlalu begitu cepat. Sekarang Alya sudah sadar dari pingsannya, dimana keempat laki-laki yang juluki pangeran sekolah itu, sudah menunggunya dengan senyum lebar mereka.

"Bi. Ambilkan bubur!" Titah Varren pada salah satu pelayan yang berdiri berjejer di-samping pintu keluar.

Mengangguk, salah satu dari tiga pelayan tersebut mulai melangkah keluar dari kamar, mematuhi perintah tuan muda mereka untuk mengambilkan bubur untuk nona mudanya.

Meringis dengan tangan yang menghalangi silau cahaya yang menusuk matanya. Alya sedikit menatap ke-sisi kanan tempat tidur, melihat dua laki-laki yang sangat ia benci. Dan kala matanya menatap ke-sisi kiri, ia kembali harus menatap dua laki-laki yang sama seperti dua laki-laki sebelumnya. Alya sangat membenci mereka dengan segenap jiwa dan raganya, membenci setiap kali tubuhnya harus mendapat penyiksaan, membenci bagaimana mereka selalu memerintah Alya, bagaimana mereka melarang Alya untuk menuju kemanapun yang Alya inginkan.

Ck! Jika bukan karna kekuasaan, maka sudah dapat dipastikan bahwa Alya mungkin akan dengan mudah kabur dari neraka ini, melarikan diri dari empat laki-laki yang dipuja seperti pangeran disekolah. Yang nyatanya hanyalah iblis dibalik wajah rupawan tersebut.

"Queen..."

"Berhenti memanggilku Queen! Namaku Alya Queenby Xivanya." Tegas Alya muak. Ia tahu setelah tinggal dengan mereka beberapa hari, mereka nyatanya hanyalah terobsesi dengan Alya. Atau lebih tepatnya gadis yang bernama Queen.

"Baiklah, ayo makan." Angguk Devan mengambil bubur yang dibawakan oleh pelayan yang tadi disuruh oleh Varren.

"Aku gak mau." Ucap Alya menarik selimut hingga menutupi wajahnya, yang dimana hal itu membuat keempat pemuda tersebut menghela nafas.

"Queen."

"Alya bukan Queen!"

Kekanak-kanakan memang. Tapi entah kenapa Alya mulai sedikit muak kala namanya adalah Alya, tapi empat pemuda ini malah memanggilnya Queen.

"Oke! Queenby. Ayo eat"

Selimut ditarik secara perlahan oleh Cleo. Membuat Alya semakin mengeratkan pegangan nya pada selimut, tak ingin makan maupun keluar dari selimut. Ia akan bertahan hingga empat pemuda tersebut membebaskan Alya dari neraka ini.

"Makan." Suara tegas milik Celvin mampu membuat Alya meremang. Sedikit takut, jika nanti Celvin marah dan berujung menyiksanya diruangan lantai tiga.

"Alya Queenby Xivanya!" Tegas Cleo menyebutkan nama lengkap Alya.

Menyerah, Alya mulai menurunkan selimutnya sedikit demi sedikit. Menatap empat pemuda yang juga menatapnya tajam.

"Bangun dan makan, kau harus mandi setelah ini." Jelas Devan yang hanya di angguki patuh oleh sang empu.

Mendudukkan dirinya dibantu oleh Cleo. Alya mulai membuka mulutnya, menerima suapan dari Varren yang terlihat dingin kala mata mereka bersitatap.

Obsesi Devil'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang