Obsesi Devil's

BAGIAN DUA

2. KALUNG NYA HILANG

"Alya Queenby Xyvanya, cewek yang udah kita perhatiin satu tahun ini."

_______________
_____

Membereskan semua meja dengan sampah yang sudah ia buang. Alya kembali memasuki cafe dengan Clara yang juga sudah selesai mengepel lantai cafe.

"Pulang sekarang?" Tanya Alya melihat jam yang sudah menunjukan pukul 10:40 malam.

Menyimpan alat pel lantai ke dapur. Clara mulai keluar menuju ruang istirahat pegawai, di mana tas dan barang penting mereka di letakan di dalam loker masing-masing.

"Ni tas lo" ucap Clara menyerahkan tas milik Alya yang masih sibuk menata beberapa kursi yang sedikit berantakan.

"Hm, thanks" senyum Alya mulai mengambil tas nya dari tangan Clara. Berjalan beriringan keluar dari cafe, di mana pintu cafe nanti akan di tutup oleh bos mereka yang memang masih berada di ruangan nya.

"Naik bus?"

"Emang nya ada kendaraan yang lebih murah dari bus?" Tanya Alya memasukan ponselnya ke dalam tas kembali, setelah mengecek pesan terakhir yang ia kirimkan pada ibu pantinya yang ada di Bandung, yang masih juga belum membalas pesan nya.

"Gak ada si, hehe" cengir Clara yang mendapat gelengan pelan dari Alya.

Baru saja akan duduk di tempat tunggu bus. Bus yang mereka tunggu sudah datang, membuat mereka mulai menaiki bus yang sama mengingat arah mereka memang sama. Hanya saja kontrakan mereka yang berbeda.

"Besok ada tanding basket" beritahu Clara pada sahabatnya yang kini tengah memejamkan mata.

"Hm, terus?" Tanya Alya masih menutup matanya.

"Lo mau ikut gak? Mumpung besok kita libur!" Girang Clara mengingat besok adalah hari sabtu. Yang artinya mereka libur untuk hari esok, tidak bekerja di cafe. Yang di ganti dengan jadwal kerja di hari Minggu full dari pagi hingga malam.

"Gak." Singkat Alya menyandarkan kepalanya pada pundak Clara.

"Ck. Ayolah Al! Sekali-kali kita ikut acara sekolah. Burik banget hidup kita berdua, gak pernah ikut kegiatan apapun."

"Malas Clar. Lagian besok gue bisa ambil kerja tambahan, nyuci baju anak kost. Lumayan buat di kirim ke ibuk" jawab Alya masih dengan mata terpejam.

"Ayo dong! Kali ini aja pliiss."

"Iya, lihat besok"

"Bener ya!"

"Iya, lihat besok Clar." Gumam Alya mulai terlelap di bahu sahabtnya.

••••

"Al. Ayo bangun, udah nyampe nih!" Ucap Clara menggoyangkan pundak sahabatnya.

Tak butuh waktu yang lama, Alya mulai terbangun dengan nyawa nya yang belum terkumpul sempurna. Mengikuti langkah Clara yang menyeret nya keluar dari bus.

"Lo bisa kan pulang sendiri, Atau perlu gue antar?" Tanya Clara setelah mendudukan Alya di tempat tunggu bus.

Mendongak dengan gelengan pelan. "Gak perlu, gue bisa kok pulang sendiri"