BAGIAN EMPAT PULUH EMPAT

18.3K 1.1K 523
                                    

44. SEBENARNYA?

____________________

“Tetap pada tujuan kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Tetap pada tujuan kita. Maka semua kegundahan itu, akan lenyap seiring banyak kebohongan yang kita ucap.”

_Celvin Gelvano Axello_

Lima bulan berlalu, kini. Dalam sebuah ruangan serba putih dengan indera penciuman yang begitu kentara mengirup bau obat-obatan, sudah dapat di pastikan jika saat ini. Dirinya tengah di rawat di rumah sakit setelah kejadian beberapa bulan lalu, ia dan dua temannya berhasil kabur dari neraka yang di ciptakan oleh para monster tak punya hati itu.

Menatap kesekeliling ruangan, matanya tak sengaja menatap satu sosok—bukan. Bukan makhluk halus yang ia lihat, melainkan satu perawakan seorang perempuan yang berdiri membelakangi dirinya sambil melihat keluar kaca. Ntah apa yang ia lihat dibalik kaca, yang jelas. Ia tak dapat melihat wajah perempuan itu. Hingga sang empunya menoleh kearah dirinya dengan senyum tipis.

Apa itu Alya? Atau... Queen?

Bagaimana ia bisa membedakan keduanya sekarang? Apa yang harus ia lakukan untuk membuktikan jika sekarang yang ada di hadapannya ini adalah Alya? Karena jika sosok perempuan itu Queen, maka tak akan ada yang menjamin segalanya. Sebuah rahasia besar yang harus ia sampaikan secara langsung pada Alya seorang.

“Queen?”

Tak ada jawaban, perempuan itu hanya diam. Menatap ia dalam dan menelisik, entah apa yang membuat ia mendapat tatapan menelisik itu? Apa ada yang salah dengan penampilan atau wajahnya?

“Alya?”

Lagi, tak ada jawaban, hingga dimana. Perempuan itu mulai berjalan secara perlahan kearah dirinya, sebelum duduk disamping brangkar sang sepupu yang baru saja sadar dari komanya selama sebulan ini. “Lo udah siuman? Gimana? Ada yang sakit gak, Cla? Atau gue panggilan dokter biar ke—”

“Gak usah!” tahan Clara. Ya, wanita yang barusan saja siuman itu adalah Clara, sang sepupu yang telah lama menghilang kala kejadian beberapa bulan yang lalu, sebuah kejadian yang harus di ketahui oleh Alya.

“Ada hal yang lebih penting! Gue harus jelasin semuanya sama lo Al. Semua yang kita lakuin buat Queen, itu percuma! Gak ada gunanya! Dia jahat!!” ucap Clara tatkala matanya menatap tajam mata lawan bicaranya untuk menyalurkan rasa kekecewaan yang mendalam pada sebuah fakta yang ia dengar dan tahu beberapa bulan lalu.

“Maksudnya?”

Memposisikan dirinya untuk bersandar pada ranjang rumah sakit, Clara mulai menatap kedepan. Sebelum ia mulai bercerita tentang kejadian dirinya dan Haikal yang menghilang secara misterius kala itu.

Obsesi Devil'sWhere stories live. Discover now