BAGIAN SEMBILAN

53K 2.7K 200
                                    

9. GAK BOLEH KELUAR TANPA IZIN

"Jangan nakal, kita akan pulang cepat."

____________________
______


Terbangun dengan mata yang masih terkatup-katup. Alya mulai bangkit dari atas kasur, menyingkirkan tangan Celvin yang berada di perut ratanya, berjalan menuruni kasur untuk menuju kamar mandi.

 Alya mulai bangkit dari atas kasur, menyingkirkan tangan Celvin yang berada di perut ratanya, berjalan menuruni kasur untuk menuju kamar mandi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mengucek matanya, Alya benar-benar terperangah melihat kamar mandi ini. Bahkan kamar mandi saja terdapat TV di dalamnya, bahkan di rumah Alya. Jangan kan di dalam kamar mandi, di ruang tamu saja Alya tidak memiliki TV.

Tak terlalu memusingkan hal itu, Alya memilih berjalan ke arah wastafel untuk mencuci wajahnya.

Menggulung rambutnya untuk ia Cepol asal. Alya di buat tercengang kala ia melihat wajahnya yang di penuhi oleh tanda merah.

Menurunkan rambutnya, Alya mulai membuka kancing baju tidur bagian atas nya, yang di mana tanda yang sama ia lihat di area atas dadanya.

"AAAAA!!" Teriak Alya yang di mana Celvin yang tengah nyenyak tertidur tersentak kaget, dan dengan terburu Celvin membuka pintu kamar mandi yang lupa Alya kunci sebelum nya.

"Ada apa Queen?" Tanya Celvin dengan wajah linglung nya.

Membulatkan matanya, Alya dengan cepat mengunci kembali kancing baju tidurnya. Menatap Celvin dengan tajam. "Apa ini?!" Tunjuk Alya pada area lehernya.

Menghela nafas lega. Celvin pikir apa yang terjadi, ternyata hanya karna tanda merah itu.

Berjalan, kemudian berdiri di samping Alya, Celvin dengan tenang mulai membuka kran air untuk mencuci wajahnya.

"CELVIN!!" Teriak Alya marah, melihat sikap santai Celvin yang seolah tidak melakukan apapun pada nya.

"Gak sengaja Queen" tatap Celvin setelah mengusap wajahnya dengan handuk kecil yang ada di gantungan samping cermin.

"Gak sengaja?! Enteng banget!"

"Terus aku harus apa, hm?" Tanya Celvin mulai berjalan semakin dekat dengan Alya, yang sedikit memundurkan tubuhnya.

"Y-ya jangan asal nyosor dong!" Gugup Alya, yang di mana Celvin hanya mengangguk dan tanpa aba-aba langsung mengangkat Alya ke atas meja wastafel, meletakan kedua tangan nya di sisi kanan dan kiri tubuh sang gadis.

"Gak bisa, aku bakal asal nyosor di mana pun yang aku mau" senyum Celvin, menatap bibir mungil milik Alya yang belum pernah ia rasakan.

Obsesi Devil'sWhere stories live. Discover now