[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]
"GUE BUKAN MAINAN YANG BISA DI KENDALIIN SEENAK JIDAT KALIAN!"
"Yang bilang kamu mainan siapa sayang, you are our queen. Jadi jangan pernah berpikir demikian, dan jangan pernah berharap kamu bakal lepas dari kami! Ingat i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berhenti dasar bajingan!!"
_Alya Queenby Xivanya_
Membanting sendok yang ia kenakan dalam menyantap makanannya. Celvin menatap bengis pada Cleo yang masih terlihat tenang, menikmati hidangan dia sendiri. Tanpa memperdulikan tatapan mematikan milik Celvin saat ini.
Sret!
Kursi yang di duduki oleh Celvin terlihat mulai bergerak kebelakang akibat ulah sang pemilik yang mulai melangkah kian menjauh dari meja makan, meninggalkan kebingungan pada raut wajah para sahabatnya dan juga gadis cantik yang tengah di suapin oleh Devan. Mengingat sang gadis yang belum bisa bergerak dan membuka suaranya.
Menatap dalam diam kepergian Celvin dengan dua sahabatnya yang menyusul. Meninggalkan Cleo untuk menemani Queen, karena hari ini adalah giliran ia menjaga gadis yang sudah ia anggap adik ini. "Cari aja sampe mampus. Orang Queenby, udah gue sembunyiin." batinnya dengan seringai yang tercetak di bibir itu.
"Kau tau Queen, mereka bertiga bodoh." bisik Cleo tepat di samping telinga kanan milik Queen. Dimana, gadis di kursi roda ini hanya diam, tak bergerak, tak menyahut, bahkan tak berkedip sekalipun.
Menghela nafas sejenak. Cleo mulai berjalan kebelakang kursi roda milik Queen, mendorongnya perlahan. Ia pikir, hari ini cuaca terlihat bagus untuk mengajak Queen jalan-jalan. Berusaha membuat Queen tidak tertekan karena selalu berada dalam ruangan yang minim cahaya dan sinar matahari.
Menghentikan dorongannya pada kursi roda. Cleo menatap taman yang terlihat lebih terawat dari sebelumnya ini, sedikit bersyukur karena tukang kebun selalu menjaga bunga-bunga yang sudah susah payah Queen tanam dulu.
Berjalan dan mengambil kursi besi yang berada di dekatnya. Cleo memposisikan kursinya tepat di depan Queen, menatap dalam mata yang terlihat begitu kosong itu. "Kau tau Queen, mungkin ini sedikit mendadak. Tapi, aku akan bercerita. Seperti dulu, kau selalu bertanya siapa kekasihku. Hari ini, aku akan menceritakan tentang dia." Cleo terlihat antusias menceritakan bagaimana awal cinta mulai tumbuh di hatinya. Membuat ia menjadi gila dengan mengelabui para sahabatnya hanya karena seorang gadis.
Saat ia akan mulai bercerita. Cleo di buat memicing kala melihat sesuatu yang baru dirinya sadari. "Tunggu, dimana tanda lahir yang berada di bawah telinga kanan mu?" tanya Cleo memperhatikan lebih detail. Beran, tanda lahir milik Queen yang berada di bawah telinganya tak ada. Tapi, bagaimana bisa? Apa tanda lahir itu hilang? Namun-apa ada yang salah tentang semua ini? Atau...
