Prolog

24.2K 359 14
                                    

Oek...oek..oek

"Sasuke-kun lepaskan"

"Mmhh tidak"

"Sarada-chan menangis"

Diam. Sasuke malah semakin menempel dan menghisap pada payudara sakura yang semakin hari semakin membesar akibat cumbuan nakal sasuke.

"Anata?!!! Lepas"

"Sebentar sayang"

Brak

"Aw.. Sakit saku" pekik sasuke merasa sakit pada pantatnya karena dorongan yang kuat sakura dari ranjang mereka sehingga menyebabkan sasuke jatuh membentur lantai dengan tidak elit.

"Anakmu menangis, kau malah semakin membiarkannya.. Kau tidak sayang padanya?" ucap sakura lalu menggendong sarada yang masih menangis.

"Apa maksudmu sayang? Tentu saja aku menyayangimu"

"Ck. Yang kukatakan anak-anak kita"

"Sayang kok.. Kan kau mamanya"

"Sudahlah.. Kecilkan suaramu, sara-chan menangis"

"Baiklah anak papa.. Berhenti menangis agar papa bisa menyusu pada mama lagi oke?" ucap sasuke mengelus kepala sarada yang berada di gendongan sakura.

"Ck lepaskan tanganmu.. Kau malah membuat bayiku menangis"

"Bayi kita sayang.. Kau tidak ingat hm? Aku setiap malam membuatnya begitu menggebu-gebu" ucap sasuke menggoyangkan badannya dengan menunjukkan penisnya yang memantul-mantul pada sakura.

"Dasar gila"

"Iya gila.. Gila karenamu"

"Bisa-bisa aku yang gila jadinya.. Hentikan leluconmu itu.. Sstt tenanglah sayang, papamu memang tidak bisa diselamatkan lagi"

"Aku sudah tenggelam sayang.. Tenggelam pada pesonamu"

"...."

"Sayang.."

"Mama disini nak, tenang ya"

"Mau tidak bisa berjalan lagi sayang?"

"Ssuuttt tenang ya" ucap sakura mencueki sasuke.

"Sayang.. Jangan menghiraukan aku.."

"Anak mama hebat sekali ya nak.. Tenang ya"

"Sayang! Lihat aku atau aku akan membuatmu hamil kembali"

"Tidak punya hati" seru sakura dengan mata melotot menatap sasuke.

"Makanya jangan menghiraukanku sayang.. Aku tidak bisa dicueki" ucap sasuke memeluk sakura dari belakang.

"Aduh jangan menempel.. Panas tau"

"Tidak mau.. Mau peluk pokoknya"

"Lepaskan"

"Tidak mau"

"Lepas"

"Tidak mau sayang"

"Ck"

"Tapi nanti kita punya anak lagi ya sayang?"

"Sarada-chan masih umur 3 bulan.. Kau begitu tega hah?! Sura-kun saja jarang bersama kita.."

"Kaasan yang ingin menjaga sasura sayang, kan kita tidak memaksa kaasan"

"Tetap saja.. Sura-kun masih berumur 2 tahun, masih perlu dilihat dan diperhatikan"

"Kaasan kan neneknya sayang, belum lagi kaasan mebuki yang tak bisa jauh dari sasura dan sarada.. Kenapa tidak mereka saja yang menjaga anak-anak kan?"

"Mereka itu sudah tua.. Sudah seharusnya mereka menikmati waktunya bersama cucu-cucunya bukan malah merepotkan mereka"

"Tapi sayang"

"Cucu mereka bukan hanya sasura dan sarada saja.. Shiro, sharon, itazu dan itaru juga memerlukan waktu bersama mereka! Berhenti tidak adil anata"

"Iya iya sayang.. Jangan marah-marah dong"

"Hah"

"Sayang..."

Sakura yang menatap sarada sudah tidur pun tertawa lirih.

"Apa bagusnya menatapnya sambil tersenyum begitu?"

"Lebih baik menatap sarada-chan daripada dirimu"

"Anak-anak kita semua sangat mirip denganku tau.. Kau terpana ya karena aku terlalu tampan?"

"Ya pede saja terus dan lakukan yang bisa membuatku terbantu"

"Baiklah sayang, aku akan membersihkan rumah"

"Tidak usah pergi saja ke kantor.. Biar aku yang menyelesaikannya"

"Iya nanti aku akan ke kantor setelah mencuci baju, mencuci piring dan membersihkan seluruh sudut rumah kita"

"Tidak usah kau akan kelelahan"

"Aw.. Manisnya"

"Jika kau lelah maka aku juga akan lebih lelah.. Kau akan meminta bercinta sampai aku tepar, jadi pergilah"

"Hm no no.. Aku tetap mengerjakannya"

"Terserah"

"Berikan ciuman pada suamimu ini sayang"

"Bersihkanlah dan pergi ke kantor"

Sasuke pun langsung mencium kilat bibir sakura lalu pergi ke bawah untuk membersihkan rumah.

Sakura yang melihat itu geleng kepala dan menghela nafas.

"Dasar jamet"

"Lihat papa sayang? Papamu itu ihh.. Huh sayangnya sura-kun dan dirimu sangat mirip dengannya hm?" ucap sakura mencium pipi sang anak yang tertidur di gendongannya.

Tbc

Thank you utk judulnya JasminAnnCatalan8😍

My husband's breastfeeding🤱Where stories live. Discover now