Bab 29

1.5K 55 4
                                    

Masih dengan posisi sama, sasura semakin menenggelamkan kepalanya di puting kanan sakura dengan perlahan menaiki pangkuan sakura.

"Mama maaf, aku kesulitan menyusu jadi aku disini tidak apa?" Tanya sasura meminta izin setelah mendapat teguran dari papanya.

"Tidak apa sayang" ucapnya menyetujui lalu membantu sasura mengangkang di pangkuannya.

"Sayang perutmu akan tertekan.." Peringat sasuke.

"Aku tidak merasakan sakit jadi biarkan sasura-kun menaiki pangkuanku. Perdebatan ditutup"

"Hah" helaan nafas pasrah sasuke menjadi kemenangan untuk sakura.

Sakura masih bersandar di kepala ranjang dengan sasura yang berada di pangkuannya masih menghisap puting kanan sakura.

"Sayang~"

Menghiraukan.

"Masih marah?"

"Sudah belum menyusunya?" Tanya sakura.

"Belum masih mau" ucap sasuke menatap memelas sakura.

"Segera tuntaskan dan tidur"

"Aku tidak bisa tidur tanpa memelukmu"

"Kau ini tidak tahu untung ya?"

"Sayang suaramu mengganggu putra kecil kita.. Dia menggeliat karena keributan" ucap sasuke berbisik pelan menangkap pergerakan sasura yang begitu tergganggu.

Menatap sang anak yang masih menawan susunya, ia mengelus punggung kecil sasura dan lebih bertindak baik segi suara maupun tindakan yang akan membangunkan sang anak.

Melihat payudara sebelah kiri sakura sudah memerah dengan puting membengkak membuatnya kembali mendekati payudara sakura.

Bukan menghisap namun menjilatnya.

"Aahh apa yang kau lakukan?" Pekik sakura dengan suara tertahan menyaksikan sasuke semakin bermain lidah pada putingnya.

"Memberikan kenikmatan padamu, aku sangat merindukanmu sayang"

"Berhenti membual anata! Kita melakukannya baru semalam"

"Yakin tidak merindukanku? Aku saja merindukanmu loh sayang"

"Jangan seperti ini! Ada sura-kun"

"Baiklah untuk malam ini tidak. Tapi untuk malam selanjutnya aku tidak berjanji akan menahannya sayang" ucapnya mengecup bibir manis sang istri.

Merasakan betapa lihainya bibir sasuke mengemut liar isi dalam mulutnya seketika membuat sakura menahan kepala belakang sasuke semakin memperdalam lumatannya.

Sasuke yang awalnya terpekik terkejut segera menyeringai penuh ambisi untuk terus memberikan kenikmatan pada sakura.

Menahan tengkuk kepala sakura dengan kedua tangannya, sasuke mengeksplor rongga mulut sakura penuh rasa keinginan yang tinggi.

Jika sebelumnya mereka hanya mengecup dan melumat bibir masing-masing, namun kali ini berbeda.

Sasuke melakukan pembaharuan yang berbeda, ia semakin mengitari isi mulut sakura dengan membelai langit-langit mulutnya memberi gelenyar aneh namun nikmat disaat yang bersamaan.

Semakin panas dan dalam membuat sakura yang kesulitan bernafas karena membawa 2 janin dalam rahimnya seketika memukul punggung sasuke mengisyaratkan ciuman menggebu yang sasuke layangkan membuatnya nampak tak bernafas.

Melepaskan dengan tidak rela, sasuke menjilat saliva yang menjuntai bagai benang yang menyambung di dua bibir yang telah bertaut.

Mengatur nafasnya dengan terengah-engah, sakura segera melihat sang putra yang begitu tenang dalam tidurnya seolah genjatan dari kedua orangtuanya adalah sebuah ayunan di taman bermain yang berayun ke depan belakang hanya untuk mencapai sebuah kenyamanan.

My husband's breastfeeding🤱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang