TTOL 3

33.1K 2.7K 165
                                    

Owen memandangi laki-laki yang memakai seragam SMA dari kejauhan, yang sedang dekat dengan temannya.

Laki-laki yang dulu adalah musuhnya dan musuh teman-temannya, yang sekarang malah menjadi salah satu keluarga dari temannya a.k.a Garaga.

Raksa, laki-laki yang memiliki tinggi sepundak darinya itu berada disini sekarang, tidak lagi dengan rasa dendam, dia hanya sebatas adik tingkat.

Pandangan Owen tidak dapat lepas dari lelaki itu, kenapa ia merasa sangat senang bisa bertemu dengan Raksa.

"Pak?"

Lamunan Owen buyar ketika sekertaris papahnya memanggilnya.

Saat itu juga Raksa dan Akbar berjalan mengikuti rombongannya.

"Ya?"

"Ada apa? Semuanya sudah berada didalam pak."

"Ah.. iya." Owen melihatnya lagi tetapi Raksa sudah tidak ada disana,"yasudah ayok."

Papah Marcel tidak dapat datang karena ada meeting mendadak jadinya dia yang akan memandu bocah-bocah SMA itu.

Di aula semuanya berkumpul, berbaris dengan rapih, dan Owen berdiri didepan.

Owen laki-laki bersurai blonde itu sangat terlihat berwibawa, rahang tegas dan wajah yang selalu mendongak keatas bak raja yang tidak akan pernah tunduk dengan siapapun, dan kedua pundaknya yang tegap membuat lelaki berusia muda itu terlihat sangat tampan.

"Perkenalkan dahulu saya adalah Marcelino Owen, kalian bisa memanggil saya pak Owen. Saya yang akan menggantikan pak Marcel karena ada sedikit kendala dan dipaksa untuk tidak hadir hari ini."

"Gak papa kan kalau saya yang akan memandu kalian?"

Semuanya mengangguk,"gak papa kok pak!"

"Aduh dengan senang hati saya pak!" Oliv.

"Sampe malem juga saya jabanin!" Mira terkikik.

Raksa benar-benar masih heran, apa itu Owen temannya Gara, musuhnya dulu, dan sekarang dia benar-benar datang menjadi bocah SMA sedangkan Owen, sialan mau pulang aja rasanya.

"Bener kata lu, namanya Owen, emang lu udah kenal ya?" Bisik Akbar.

Raksa menggeleng, tetapi ada yang beda dengan laki-laki itu.

Owen tidak lagi gondrong! Rambutnya di potong dan di tata rapih, berbeda dengan Owen yang dulu.

Raksa memalingkan wajahnya saat Owen menatap kearahnya.

Raksa lebih memilih membuka handphone dan memainkannya sambil menunduk.

"Oh iya, kalau bisa kalian tidak menyalakan handphone saat didalam kantor, dan saya minta tolong handphone kalian di silent ya." Instruksi Owen.

"Sssttt taro." Akbar menyenggol tubuh Raksa.

Raksa berdecak, dan menaruh handphonenya kembali, dengan wajah di tekuk dia bersedekap dada matanya membalas tatapan Owen.

Owen menahan tawa, dari sini Raksa seperti anak kecil yang sedang ngambek,"baik bisa kita mulai.."

______________________
















Dua jam berlalu, Raksa capek tapi dia juga gak mau berhenti buat jalan.

Karena di gedung ini ada banyak hal yang menarik dan benda yang sangat canggih.

Sudah cukup jalan-jalannya didalam gedung yang super luas mereka diperbolehkan makan siang disana.

Di kafetaria yang juga ramai dengan karyawan yang lainnya.

[BOYS LOVE] THE TRUTH OF LOVE [END]Where stories live. Discover now