TTOL 41

16.5K 1.5K 109
                                    

"Panji! Gimana keadaan Raksa?!" Mauren datang dengan ekspresi wajah khawatir.

Raksa dibawa Panji ke rumah sakit dimana Owen juga di rawat disana, dia langsung menghubungi Mauren tadi karena Mauren harus tahu kenapa Raksa dibawa ke rumah sakit dari temannya Raksa yang saat ini masih ada menunggu Raksa sadar.

Akbar dan Panji langsung berdiri karena tadi Panji bilang mamahnya Raksa akan datang, berarti Mauren mamahnya Raksa.

Panji mencium tangan Mauren,"masih di cek dokter mah."

"Astaga! Kenapa bisa kayak gini?!"

Akbar ikut mencium tangan Mauren, membuat Mauren mengerutkan keningnya.

"Kamu siapa?"

"Saya temen sekelasnya Raksa Tan."

"Panji gak tau Tan, dia yang tau kejadiannya."

"Kamu? Siapa nama kamu?"

Akbar mengulum bibir,"Akbar Tan."

Mauren menghela nafas,"kenapa bisa Raksa sampe pingsan begitu?! Emangnya dia di sekolah kenapa?"

"Itu... Saya gak tau pasti, karena saya datang sudah melihat Raksa di kerumuni sama kakak kelas, tiga laki-laki."

Panji mengerutkan keningnya,"jangan bilang kalo Raksa hampir mau di.."

Akbar mengangguk pelan,"iya..."

Mauren melebarkan matanya, dia terduduk di kursi tunggu sambil memijat pelipisnya.

Mauren khawatir dengan Raksa dan calon cucunya kenapa-kenapa.

"Tapi gak sampe kesitu, soalnya saya datang dan menolong Raksa. Tapi Raksa tiba-tiba kabur ke toilet dan... Berakhir dia kekunci di kamar mandi, saya dobrak sama Panji gak taunya Raksa pingsan di dalem."

Panji mengacak rambutnya, dia membuang nafas kasar. Dia marah karena temannya di perlakukan seperti itu.

"Raksa salah apa?" Tanya Panji.

Membuat Akbar menggeleng,"gue gak tau, gue bakal cari tau."

"Terus kamu kenapa kesini? Masih jam segini harusnya kamu masih belajar di kelas." Ucap Mauren.

Akbar membuang nafas perlahan, dia juga khawatir dengan temannya itu, dia takut Raksa kenapa-napa apalagi ada bayi.

"Saya cuman mau mastiin Raksa baik-baik aja, abis itu saya bakal langsung balik ke sekolah."

Mauren mengangguk, bela-belain dia juga dari kantor langsung kesini padahal kerjaannya masih banyak.

Cklek

"Dengan keluarga pasien bernama Raksa?" Dokter perempuan cantik muncul keluar dari ruangan itu.

Mauren langsung berdiri,"saya dok, saya mamahnya. Gimana kondisi Raksa dok?"

"Ibu bisa ikut saya? Saya akan menjelaskan kondisi anak ibu."

Mauren mengangguk, matanya menatap Panji,"titip Raksa dulu."

Panji mengangguk,"iya Tan."

Panji melihat kepergian Mauren bersama dokter cantik itu, dia langsung masuk kedalam ruangan dimana Raksa terbaring diatas ranjang rumah sakit.

Diikuti oleh Akbar dibelakang sana, Akbar gak tega melihat wajah manis itu pucat, apalagi bibir pink nya sangat-sangat pucat.

Panji memegang tangan Raksa, membelai wajah manis temannya itu,"malang banget nasib lo Sa, gue kira sehabis lo nikah sama Owen lo bakalan dapet kebahagiaan."

[BOYS LOVE] THE TRUTH OF LOVE [END]Where stories live. Discover now