TTOL 36

14.5K 1.6K 306
                                    

"Kok rumah sakit Sa? Siapa yang sakit?" Tanya Akbar heran karena Raksa menyuruhnya berhenti di depan rumah sakit.

Raksa turun dari motornya Akbar,"makasih, yang sakit Owen."

"Owen? Suami lo?"

Lelaki manis itu mengangguk pelan,"makasih ya Bar."

"Kok bisa? Gua boleh nengok bentar gak?"

"Eum.. Owen belum sadar, tapi boleh, ayok."

Akbar tersenyum, gak papa dia gak bisa jadi yang spesial buat Raksa tapi dia harus bisa buat jadi yang selalu ada buat Raksa.eaa

Setelah memarkirkan motor mereka berdua masuk kedalam gedung rumah sakit, dan masuk kedalam kamar dimana ada Owen dan Jeva.

Dan satu lagi anak kecil yang sekarang sedang tidur di troli bayi, Gavian.

Akbar melempar senyum kepada lelaki manis yang sedang mengayunkan troli bayi yang berisi bayi, apa dia temannya Raksa? Dan anak itu adalah anak dia? Jangan bilang yang melahirkan juga dia?

Jeva berdiri dari duduknya menghampiri Raksa,"udah pulang Sa?"

Raksa mengangguk,"makasih ya Jep, udah mau jagain Owen."

"Iya, itu siapa? Temen kamu?"

"Iya, Akbar namanya."

"Saya Akbar."

Jeva tertawa pelan,"gak usah pake saya, kayak biasa aja."

Akbar menggaruk tengkuknya,"biasa gimana nih?"

"Kayak temen biasa, lagian aku sama Raksa juga ngobrolnya kayak biasa, se nyaman kamu aja. Nama aku Jepa."

"Oh... Iya salken Jep."

Akbar dapat melihat Owen terbaring,"itu... Owen?"

"Heum." Raksa mendekati Owen, menaruh tas ranselnya di atas nakas, ia duduk di kursi sambil memandang Owen sendu.

Akbar menatap Jeva,"udah berapa lama?"

"Udah dua hari, gak tau kenapa, katanya sih gak ada yang salah, tapi tunggu aja katanya kalo gak bangun-bangun sampe seminggu nanti.. bakal—" Jeva tidak melanjutkan ucapannya lagi.

Dia mendekati Raksa, mengusap-usap pundak lelaki itu,"Sa, kata dokter kalo seminggu ini Owen gak bangun-bangun, dokter usul biar dibawa ke rumah sakit luar negeri yang bisa ngatasin apa yang terjadi sama Owen."

Raksa dan Akbar terkejut, Raksa tidak mau Owen dibawa jauh-jauh darinya, dan dia masih sekolah, kalau harus ikut Owen pasti bakal dilarang sama mamah Steffi.

Akbar berdehem, mengulum bibir, dia seharusnya gak berada disini,"hm... Sa, kalo boleh tau gara-gara apa?"

Lelaki manis yang ditanya mengigit bibirnya, memegang tangan besar Owen dan mengecupnya,"O-owen gak bakal kemana-mana, Owen bakal bangun nanti... Iya kan."

Jeva mengangguk,"iya, pasti Sa."

Akbar dengan langkah tidak yakin, menghampiri ranjang Owen melihat Owen memang masih bernafas tetapi gak sadar,"gua doain semoga nanti, malam ini juga Owen bakal bangun kok, dia bakal sadar."

Jeva mengangguk dia terus mengusap-usap pundak Raksa menguatkan lelaki itu,"Owen kecelakaan beberapa hari yang lalu Bar."

"Oh.... Ter—"

"Yang nabrak mamanya Cece, lo kenal kan Bar?" Raksa menatap Akbar dengan mata berkaca-kaca.

"Cece? Anak kelas sepuluh?" Akbar, siapa si yang gak dia kenal, orang ganteng yang naksir banyak.

[BOYS LOVE] THE TRUTH OF LOVE [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant