TTOL 32

14.7K 1.5K 224
                                    

Drrrtt

Drrrtt

Steffi belum mengatakan apapun tetapi handphonenya sudah berdering melihat nomor anaknya tertera.

"Halo?"

"Maaf apa benar ini orangtuanya Owen?"

"Iya benar." Steffi mengerutkan keningnya mendengar ini bukan suara Owen tetapi suara orang lain.

Steffi memberikan surat itu kepada Raksa kembali, Raksa bingung melihat raut kebingungan di wajah Steffi.

"Maaf Bu, anak ibu mengalami kecelakaan dan sudah dibawa ke rumah sakit Medika."

"Apa?! Kecelakaan?!" Steffi langsung berdiri dari duduknya, melihat sekelilingnya karena rumah sakitnya sama dengan rumah sakit ini.

Raksa mendengar itu melebarkan matanya, tiba-tiba jantungnya berdegup kencang kenapa dia jadi takut dan merasa gelisah, dia ikut berdiri dari duduknya, di benaknya dia berfikir kalau itu Owen tetapi ia tepis pikirannya itu.

Garaga merangkul Jeva, mereka berdua juga bingung siapa yang kecelakaan.

"Kalian lagi dimana? Saya sudah sampai di rumah sakit Medika!"

"Sudah di ICU Bu."

Pip*

Steffi menaruh handphonenya di tas, matanya menatap ketiga laki-laki dewasa itu,"Owen kecelakaan! Masuk rumah sakit sekarang lagi di ICU!"

Deg

Raksa melemas, kakinya tiba-tiba tidak sanggup untuk menahan tubuhnya sendiri, hatinya berdenyut sakit, dan kedua matanya memanas, ia meremat kertas di tangannya.

"O-owen.."

Raksa sedikit terhuyung ke belakang dan akan tumbang kalau tidak ditahan oleh Garaga, dia memegangi kepalanya dengan nafas putus-putus.

"Ayok!" Steffi membawa mereka semua ke ICU, melihat keadaan Owen.

Di saat sudah sampai di ruangan itu, mereka melihat ada mommy-nya Cece dan Cece, dan dua bapak-bapak asing yang tidak di kenal sedang menunggu di pintu ruangan ICU.

Steffi menghampiri bapak-bapak itu,"pak!"

"Eh.. itu orangtuanya Owen? Ini handphonenya Bu, saya pinjam untuk menelpon keluarganya." Bapak itu memberikan handphone Owen.

Raksa dengan cepat melihat ke jendela ruangan, yang tertutup gorden, tetapi ada celah sedikit yang terbuka, ia mengintip susah payah untuk melihat dimana Owen.

Raksa dengan cepat melihat ke jendela ruangan, yang tertutup gorden, tetapi ada celah sedikit yang terbuka, ia mengintip susah payah untuk melihat dimana Owen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bibir tipis itu bergetar dengan mata berair melihat Owen terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan alat bantu pernafasan.

Raksa semakin mengeratkan pegangannya pada kertas yang di genggamnya, sampai sudah tidak rapih lagi.

[BOYS LOVE] THE TRUTH OF LOVE [END]Where stories live. Discover now