TTOL 46

31.4K 1.9K 192
                                    

"Gue mohon Sa, gue mohon hiks. Maafin gue."

Raksa tahu disekolah ini memang ada program, dimana anak yang tidak memiliki ayah atau bapak boleh bersekolah disini secara gratis sampai lulus.

Mauren menggelengkan kepalanya, Raksa benar-benar mempunyai hati bak malaikat, kenapa ada anak manis sebaik Raksa, dan banyak sekali yang ingin melukai anak manis itu.

Owen juga kaget, istrinya malah memaafkan cewek ini?

"Say—"

"Gue maafin lu, gue udah maafin lu. Gue gak bakal bawa lu ke penjara, dan lo gak bakal di keluarin dari sini."

"Hiks makasih ya Sa, makasih. Gue janji Sa gak bakal ganggu lo lagi hiks." Oliv memeluk erat lelaki manis.

Raksa tersenyum tipis, entahlah dia berfikir kalau tidak ada salahnya memaafkan orang yang sudah menyakiti kita, dan tidak ada salahnya juga untuk memberikan kesempatan kedua. Karena ia pikir, gak semuanya kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Raksa hanya ingin menjadi orang yang baik sama seperti apa yang ia janjikan dengan ibunya diatas sana.

"M-makasih Sa, hiks makasih. Jangan keluarin gue Sa, gue mohon."

Raksa mengangguk, mengusap-usap punggung Oliv sambil tersenyum tipis, tangannya mengelap air mata di wajah Oliv.

Oliv menatap bagaimana tulus dan baiknya Raksa, dia langsung memeluk Raksa dengan erat,"gue janji Sa, gue gak bakal jahat sama lo lagi, gak bakal jadi orang jahat lagi, gue janji."

"Lo baik banget Sa, makasih udah Nerima maaf gue, gue gak bakal ganggu lo lagi, gue janji."

"Lo masih bisa jadi temen gue, sama Mira, sama Akbar."

Oliv menggeleng,"gue gak pantes temenan sama lo Sa, gue udah jahat, gue gak cocok temenan sama lo Sa, biarin gue gak ada yang nemenin. Yang penting gue gak di keluarin dari sekolah, gue masih mau sekolah."

"Gue temenan gak mandang apa-apa, kalo emang lo mau jadi orang baik, mau berubah, gue masih mau jadi temen lo."

Owen dan Mauren gak habis fikir, mereka hanya bisa terdiam, mendengarkan ucapan halus dari Raksa yang sangat tidak bisa mereka terima.

Raksa kembali tersenyum,"janji jadi orang baik? Gue emang belum jadi orang yang benar-benar orang, dulu gue samanya kayak lo. Jadi kita bisa jadiin ini sebagai pelajaran ya? Kita sama-sama merubah diri."

Oliv mengangguk cepat,"janji Sa, gue gak mau kecewain nyokap gue."

"Sama, gue juga gak mau nge-cewain nyokap gue, bedanya lo masih bisa ngeliat nyokap lo, tapi kalo gue enggak."

Owen menggelengkan kepalanya kecil, dia memegang tangan Raksa,"bangun."

Lelaki manis itu mendongak dan berdiri dari duduknya,"bangun Lip."

Oliv tidak berani untuk menatap mata elang Owen, dia masih duduk dengan kepala yang menunduk.

Raksa mengulurkan tangannya untuk Oliv,"ayok."

Perempuan itu menerimanya dan berdiri, dia melirik Mauren dimana masih menatap dirinya dengan tidak suka.

Owen langsung merengkuh pinggang Raksa, membuat si manis memegang lengannya.

"Owen, jangan penjarain dia."

"Dia salah."

"Tapi aku udah maafin."

"Maaf gak cukup, buat apa yang udah dia buat sama kamu."

"Aku gak masalah, aku udah maafin Oliv."

"Yakin? Dia udah jahat banget, malahan dia mirip sama raja iblis." Owen menatap sinis Oliv.

[BOYS LOVE] THE TRUTH OF LOVE [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant