"Genan semesta itu jahat untuk orang seperti kita, mereka tidak bisa memberikan kita rasa baik baik saja, semesta terlalu jahat untuk kita yang menganggap semua orang baik genan"
"Tapi gue tetep bersyukur karena semesta mengizinkan lo untuk di sampi...
Hari ini, tepatnya pagi hari terpantau cuaca yang tak begitu terik karena sudah 3 hari ini hujan selalu mengguyur kota.
Rerumputan di sebrang jalan terlihat sangat sejuk karena banyak air yang bahkan belum menetes. Pepohonan juga masih terlihat basahhh.
Begitu juga dengan gadis memakai hoodie yang tampak sedang menikmati basahnya kota pagi itu.
Nararya maisya yodha, panggil saja Nara dia masih duduk di bangku SMA kelas 11 lebih tepatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Raaaa, berangkattt ayokk udahh sianggg"
Nara yang merasa terpanggil lalu keluar dari kamarnya, beranjak dari jendela dan pandangan dari pohon pohon di pinggir jalan. Ia keluar dan menemukan pria berambut belah dua atau sering di sebut coma hair itu, berpawakan tinggi.
Nara bertemu dengan iris mata berwarna coklat keemasan itu. Ia biasa memanggilnya arna, lebih tepatnya, Arnawama bagustia yodha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah siap?"
Nara hanya mengangguk, memasukan kedua tangannya kedalam saku jaketnya.
"Kak arna, boleh nggak ntar pelan aja di jalan, dingin banget"