PART 33 | ITS TIME TO FREE

2 0 0
                                    

"𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒂𝒖, 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒔𝒕𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒉𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂"_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒂𝒖, 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒔𝒕𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒉𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂"
_

_____

Suasana di kelas saat itu sangat riuh. Bagaimana tidak isu tentang nara dan genan yang berangkat bersama dan saling bercakap cakap langsung menjadi pusat pembicaraan publik.

"Sihh, najis banget ternyata gitu ya caranya cewek bisu deketin cowok"

"Nggak tau malu banget sihh"

Suara suara itu mulai terdengar di sudut sudut kelas. Nara menundukan wajahnya. Pria di sampingnya itu menatap nara lalu meraih erat tangannya.

"Mulai hari ini, nara adalah milik gue, dan perlu kalian tau nara nggak bisu, kalian aja yang nggak mau dengerin dia ngomong!"

Gadis itu tercengang hebat, bagaimana mungkin genan mengatakan itu di depan semua orang.

"Lo serius, lo pacarin cewek kayak gitu?"

Teman temannya tampak tidak percaya dengan pernyataan genan.

"Kenapa? Nggak boleh? Lagian dia lebih spesial daripada kalian, gue mungkin nggak bakal dapetin hal itu di kalian"

Genan menatap nara dengan seksama lalu tersenyum lebar.

"Ra bilang sama mereka, sanggah kalo lo nggak bisu"

Nara meremas genggaman itu, genan menganggukan kepalanya meyakinkan nara saat ini. Matanya mulai mengabsen setiap wajah di ruangan itu. Ia tampak menghela nafas panjang, sampai akhirnya bibirnya mulai terbuka.

"Nara nggak bisu, nara nggak pernah ngomong karena nara tau kalian nggak mau dengerin perkataan yang keluar dari mulut nara, bukankah akan lebih baik diam daripada berbicara tapi diabaikan?"

Semua orang menatap nara tak percaya bahwa gadis itu berbicara sekarang. Nara melebarkan senyumannya.

"Kalian dengar kan suara nara? Jadi nara mohon jangan bilang nara bisu lagi, karena kalian tidak tau seberapa terlukanya hati seseorang akibat perkataan kalian"

Genan benar bangga dengan gadis di sampingnya itu. Perubahan kecil mulai terlihat, bahkan di depan matanya.

"Ada luka nggak nggak pernah kalian tau bukan? Manusia adalah manusia, kalian juga tidak jauh berbeda dengan mereka di luar sana, jadi saling memahami satu sama lain dan menghargai adalah hal yang tepat"

Semua orang tampak sudah merasa bersalah. Mereka memutuskan untuk mengabaikan nara dan kembali duduk di bangkunya masing masing.

"Makasih"

NARARYA || on goingWhere stories live. Discover now