PART 40 | TAKE A MOMEN WITH ME

3 0 0
                                    

"𝑨𝒍𝒍 𝒕𝒉𝒆 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏𝒕𝒔 𝒘𝒆 𝒑𝒂𝒔𝒔 𝒕𝒉𝒓𝒐𝒖𝒈𝒉 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒎𝒂𝒌𝒆 𝒊𝒕 𝒕𝒉𝒆 𝒎𝒐𝒔𝒕 𝒃𝒆𝒂𝒖𝒕𝒊𝒇𝒖𝒍 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 𝒊𝒏 𝒍𝒊𝒇𝒆"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"𝑨𝒍𝒍 𝒕𝒉𝒆 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏𝒕𝒔 𝒘𝒆 𝒑𝒂𝒔𝒔 𝒕𝒉𝒓𝒐𝒖𝒈𝒉 𝒓𝒆𝒂𝒍𝒍𝒚 𝒎𝒂𝒌𝒆 𝒊𝒕 𝒕𝒉𝒆 𝒎𝒐𝒔𝒕 𝒃𝒆𝒂𝒖𝒕𝒊𝒇𝒖𝒍 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 𝒊𝒏 𝒍𝒊𝒇𝒆"

__________

"ra, lo nggak berfikir gue untuk di oprasi atau apapun itu kan?"

Gadis itu tampak murung sekarang, kaya kata yang keluar dari mulut bina sungguh sulit untuk di hilangkan dari kepalanya.

"Nara juga berfikiran sama seperti papa genan, mungkin tante alita juga sama"

Genan memutar bola matanya dengan malas, lalu berjalan dan duduk di atas ranjangnya. Ia menatap nara yang tampak banyak berfikir saat ini. Kini tubuh gadis itu juga mulai mendekat.

"Semua orang mungkin menginginkan genan untuk sembuh"

"Lo tau kan ra, kanker otak sulit untuk di sembuhkan, gue tau gue juga pengin sembuh, lo tau kenapa gue membiarkan ini semua?"

Nara hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Gue nggak mau bebani orang tua gue, apalagi gue cuma bisa bergantung sama nyokap gue, belum lagi dia harus ngurus ari. Gue tau, gue juga sempet berfikir untuk menjalani oprasi waktu penyakit gue masih awal, tapi..."

Kini genan menatap nara lekat.

"Gue berfikir kalau itu semua akan sia sia, gue lebih memilih menikmati sisa hidup gue yang mungkin nggak panjang ini, dan mengisinya dengan semua kenangan indah, daripada gue harus bergelut dengan pengobatan"

"Tapii.. nara juga nggak mau kalau nanti genan pergi"

"Gue nggak akan pergi jauh, gue akan selalu ada di samping lo kapanpun dan di manapun"

"Bohong!"

Air matanya kini mulai jatuh.

"Genan bohong kan? Gimana bisa genan ada di samping nara? Itu mustahil genan, nara nggak mau!"

Genan mulai memeluk tubuh gadis itu. Dia tau kalau itu menyakitkan, dia juga bersyukur karena pada akhirnya dia tau kalau umurnya tak lagi panjang.

"Maka dari itu, ayo buat momen berharga selagi gue masih ada ra, gue ingin melihat kebebasan dari lo. Gue juga pengin dunia tau kalau kita pernah bertemu dan bercengkrama seperti ini. Gue nggak mau sia siain waktu singkat gue ra, so lets take a moment"

NARARYA || on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang