17. Bebas

65 8 0
                                    

==================================

Haloha!

hytrrahmi di sini!

Absen dulu di sini, ya.

Contoh pengambilan absen : Jingga (nama kamu), pada 28 Juli 2022 telah membaca bagian prolog dari cerita Niskala Dewa karya terbaru hytrrahmi.

Jangan lupakan rules awal sampai kalian ada di halaman berikutnya, ya.

Dimohon untuk saling bekerjasama dan semoga kalian suka sama ceritanya.

Happy Reading

Bantu aku untuk koreksi typo, ya, terimakasih.

==================================

16. BEBAS

Mendengar cerita dari ayahnya soal Varon yang berada di rumah Renata menemani cewek itu, Dewa tidak bisa tinggal diam lagi. Varon sudah mengambil satu langkah lebih dekat dengan Renata, sementara dirinya justru perlahan menjauh. Menyakiti cewek itu berkali-kali, sampai Renata merasa lelah dan ingin semuanya berakhir.

Satu-satunya cara yang bisa Dewa lakukan untuk menerobos rumah Renata adalah dengan memasuki rumah secara diam-diam. Setelah tadi menunggu lama seseorang keluar dari gerbang, akhirnya kesempatan itu datang juga. Wisnu keluar menggunakan mobil untuk mengantar seorang perempuan yang Dewa yakini adalah Melodi, kekasihnya.

Untungnya Tuhan membuat Wisnu lupa untuk mengunci pagar kembali, di teras juga tidak ada siapa-siapa hingga Dewa masuk dengan begitu mudah. Bergegas berjalan ke samping rumah mencari tangga yang sangat tinggi, biasanya digunakan untuk memperbaiki genteng.

Setelah menemukan benda itu, Dewa memposisikannya tepat di balkon kamar Renata. Perlahan-lahan ia menaiki tangga itu, seperti maling yang selepas beberapa menit langsung tiba di atas sana.

"Syukurlah, aman! Gue telepon aja kali, ya, biar Renata buka pintunya."

Dewa bergumam dari balik pintu kaca, melihat ke dalam tepat pada ranjang sambil mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Renata segera.

Suara serak menjawab dari seberang telepon, Renata terbangun dari tidurnya karena getaran ponselnya sangat menggangu. "Nggak punya jam, ya, di rumah? Atau emang nggak punya otak, tega banget gangguin orang yang mau istirahat!" marahnya dengan mata terpejam.

"Sorry. Gue di balkon, nih, buka pintunya sebentar, ya? Gue mau bicara sama lo, bisa?"

Renata segera mengucek matanya, mengedarkan pandangan pada pintu balkon yang tertutup rapat. Di sana sudah ada Dewa yang tengah menunjuk ke arah pintu.

"Buat apa? Lo belum dapat kabar kalau gue sakit? Besok aja kalau mau ngasih alasan soal janji yang nggak lo tepati itu, gue lagi nggak mau ribut sama lo."

"Lo mau gue dobrak pintu ini, atau lo biarin gue masuk secara baik-baik?"

Cewek itu berdecak kesal, raut wajahnya berubah tidak bersahabat. Dewa dan tindakan otoriternya memang sulit sekali dipisahkan. "Iya, tunggu! Nggak baik lo nyamperin anak gadis orang malam-malam, apalagi kayak penyusup gini!" omelnya sambil membuka selimut, bersiap membukakan pintu untuk Dewa.

Saat pintu itu terbuka, Dewa langsung memeluk Renata dengan erat. Melepaskan ketakutan serta kerinduannya terhadap gadis yang dicintainya itu, membiarkan dadanya memanas akibat penyesalan diikuti oleh mata yang mulai berair.

Niskala Dewa (Renata 2) 2023Where stories live. Discover now