33. Kejutan Utama

19 5 0
                                    

33 KEJUTAN UTAMA
Warmam adalah tempat pelarian paling ampuh untuk menghilangkan stres berlebih yang disebabkan oleh mantan terindah yang semakin bahagia dengan pasangan barunya. Ini menjadi hari tersial Dewa setelah ia dan Renata memutuskan, tidak, lebih tepatnya setelah Dewa memutuskan hubungannya dengan Renata.

Sekarang yang tersisa hanyalah kemarahan yang meluap-luap, Dewa tidak bisa menahannya lagi. “Bangsat!”

Cowok itu langsung merapalkan kata-kata kotor yang tersimpan di kepalanya, mengeluarkan energi yang sejak tadi ia tahan di jalan. “Memang sial! Kenapa gue harus papasan sama mereka juga, sih, anjing!”

“Sabar, Bos. Lo ambil hikmahnya aja dari apa yang udah lo perbuat. Kemaren lo menyia-nyiakan Renata, ketika dia menemukan bahagianya, lo justru nggak menerima. Jangan ngelawak gitu, dong.” Aksel berkata kepada Dewa dengan sangat menyebalkan, apalagi sambil memperlihatkan wajah tak berdosanya. “Mending bahas kejutan terepik gue di tahun ini. Gimana menurut lo? Gue bersyukur banget bekasan lo ngoceh ke Rayhan soal kelakuan bejat dia, Wa. Kalau enggak, kita nggak akan pernah tahu siapa dalang dibalik kasus lo dulu.”

Aksel berlagak sok keren dengan menaikkan kerah seragamnya, tersenyum bangga kepada teman-teman yang menyambut kedatangan mereka. “Puji gue, dong. Mana, nih,  rasa terimakasihnya?”

“Puja-puji, puja-puji, gue gesekin nanti bibir lo ke tembok,” marah Dewa sambil berjalan ke arah kursi yang biasa ia tempati. “Itu Renata gimana anjir, pengen gue rampok terus gue karungin tadi di sana. Ketawa-ketawa lagi sama si babi, berani banget ngeledek gue, setan!”

Bens mengusap telinganya karena Dewa mengumpat tepat di sebelahnya, suaranya yang super badas itu bahkan sampai mengejutkan Mami yang sedang memasak mi untuk Zaki.

“Kamu ternyata, Wa. Mami pikir orang gila yang kemaren.” Wanita lima puluh tahunan itu berteriak dari dalam, tepat di bagian dapur yang sedikit jauh dari teras tempat Dewa dan teman-temannya berkumpul.

Aksel dan Bens kompak tertawa disusul oleh teman-teman mereka yang lain, terutama Zelo yang paling suka mengejek Dewa setelah cowok itu putus dari Renata.

“Sialan kalian semua!”

“Pedes bener mulut Panglima Badak kita.” Bens berceletuk. “Kalau ada yang nyenggol, siap-siap aja ketemu ajal.”

“Sempat-sempatnya lo ngeledek gue!” Dewa menabok kepala Bens dengan kesal. “Nantangin? Lo nggak mau, kan, gue suruh Om Heksa sekolahin lo di luar negeri biar LDR-an sama Wulan? Oh, nggak cuma itu aja. Gue sumpahin hubungan lo lebih hancur dari gue. Aamiin!”

“Serem amat doa lo, Bos.”Aksel tertawa terbahak-bahak dan ikut mengaminkan. “Gara-gara lo, nih, Sel.”

“Lah, kenapa jadi gara-gara gue?”

“Emang lo biang keroknya bangsat!”

“Daripada kalian ribut, mendingan cerita ke kami apa yang terjadi. Ada kejutan apaan?” Pandu menatap Aksel, karena hanya cowok itu yang bisa diajak bicara baik-baik sekarang.

“Enak aja, bayar gue dulu.”

“Mata duitan lo kayak tuan kepiting!”

“Semua butuh kerja keras, Pan.”

“Ya udah, mau dibayar berapa lo untuk lima jam?”
Tim inti yang mendengar perkataan Pandu sukses tertawa terbahak-bahak, berbeda dengan Aksel yang seketika menatap nyalang ke arah Pandu. “Setan lo!”

“Anjir, otak lo yang kemana-mana. Salah apa gue ngomong begitu?” balas Pandu. “Jadi cerita, nggak, nih?”

“Iya. Satu orang lima ratus ribu, ya. Deal?”

Niskala Dewa (Renata 2) 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang