3

617 55 11
                                    

Satu foto menggemaskan Jaehan kirim ke suaminya yang langsung mendapat balasan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Satu foto menggemaskan Jaehan kirim ke suaminya yang langsung mendapat balasan. Tidak, Yechan bahkan langsung menelfonnya.

"Kebiasaan ga izin dulu"

"Abis pasti ga dibolehin kalo izin dulu"

"Jangan banyak-banyak lho"

"Iyaa Yechan aku cuma beli satu cone. Junghoon tuh beli 3"

"Awas aja kamu ikutan. Inget kata dokter"

"Padahal kan gapapa kalo lagi radang mam es krim"

"Kata siapa?"

"Aku barusan"

Jaehan yakin di balik telfonnya, Yechan merotasikan matanya, jengkel.

Jaehan hanya tertawa membayangkannya saja sudah lucu. Yechan tidak bisa marah padanya, tapi kalo sedang ngambek terlihat lucu.

"Bercanda sayang, aku ga beli. Ini punya Junghoon ini aku pinjem buat foto aja haha"

"Good boy. Yaudah bentar lagi aku ada meeting, aku tutup ya sayang"

"Iyaa sayang. Good luck for today"

.

.

Jaehan tak terlalu banyak meminta sesuatu, dampak dari kehamilan nya ini hanya mual yang berlebihan. Sampai ia tidak terlalu bersemangat dengan makanan.

Dokter bilang itu hal yang normal, tapi tetap saja kasihan dirinya yang harus kewalahan jika mual itu tiba.

"Ku rasa Hyung seharusnya rehat saja. Mungkin kau memang harus bedrest Hyung, tidak perlu kerja"

Junghoon yang setiap hari melihat keluhan-keluhan Hyung kesayangannya itu pun lama-lama merasa khawatir. Ia tau mungkin itu hal yang wajar, tapi tetap saja ia yang melihatnya, merasa kasihan.

Jaehan diam sejenak. "Aku takut tidak bisa melihat mu jika aku cuti puffttt"

"Bercanda saja terus" Rajuk yang lebih muda.

"Tidak Junghoon, aku tidak apa-apa. Sungguh"

"Tidak perlu terlalu khawatir"

***

Weekend kali ini Jaehan mengunjungi rumah orang tua nya. Sebenarnya ia hanya ingin pergi sendiri tapi Yechan tidak memperbolehkannya. Tidak tau kenapa ia ingin menginap di rumah orang tuanya tanpa Yechan sehari saja. Sejak menikah ia tidak bisa bermanja pada sang ibu seperti layaknya dulu. Sedikit sedih memikirkannya, tapi ia tak boleh kekanakan.

Melepas rindu dengan ibu nya. Setelah tiba di rumahnya ia langsung memeluk ibu dan ayah nya. Sepertinya bawaan hamilnya membuat ia jadi lebih sensitif, ia sempat menangis karena terlalu senang.

Saat ini ia hanya menghabiskan waktu dengan tidur di pangkuan sang ibu. Sementara Yechan mengobrol dengan ayah mertuanya. Perut Jaehan sesekali di elus oleh wanita paruh baya itu, lembut.

Rasanya tak pernah menyangka akan secepat ini diberi cucu. Jaehan anak satu-satunya yang manja itu ternyata pintar membuat anak. 🫣

"Eomma, memangnya kalau sudah menikah suami kita harus selalu ikut jika kita berpergian ya? Yechan mengikuti ku terus" pertanyaan itu tiba-tiba saja keluar dari bibir pinky Jaehan.

Ibu nya terkekeh pelan, Jaehan tetaplah Jaehan, putra manja yang tak banyak mengerti tentang dunia. Terkadang putranya itu terlalu polos.

"Lalu memangnya kamu mau gimana Jaehanie? Tentu saja Yechan harus selalu bersama mu, apalagi kamu sedang hamil"

"Hufffttt benar sih, tapi aku jadi tidak punya kesempatan sama sekali bermain dengan teman-teman ku"

"Kan sudah ada Yechan, teman hidup mu"

"Hmmm"

"Tidak boleh seperti itu sayang. Yechan itu suami mu sudah seharusnya ia menjaga mu setiap saat. Apalagi dimasa kehamilan mu yang masih sangat rentan. Eomma dengar juga kamu mengalami morning sick parah. Wajar jika Yechan protektif sekali padamu"

"Eomma benar, aku harus minta maaf padanya nanti"

"Kenapa minta maaf?"

"Ya karena sudah berpikiran begitu. Tadinya aku berpikir, terkadang Yechan membuat ku merasa tidak nyaman karna terlalu protektif"

"Hmm dasar kamu ini. Ya minta maaf lah nanti"

Jaehan bangkit dari tidurannya. Pusing ringan ia rasakan saat tiba-tiba bangun. Sepertinya ia mengalami darah rendah juga.

"Eomma, Mama nya Yechan membelikan ku banyak sekali susu kehamilan, aku sampai bingung bagaimana menghabiskannya" Jaehan kembali bercerita.

"Ya tinggal diminum saja Jaehanie"

"Benar, tapi itu terlihat terlalu banyak. Aku suka susu tapi susu ibu hamil tidak terlalu cocok dengan selera ku huhu"

Lagi-lagi wanita paruh baya itu terkekeh mendengar kelakuan putranya. Ada saja kelakuan anaknya itu.

Tbc

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Tbc.

✔Felicity Conditions - Yechan JaehanOnde histórias criam vida. Descubra agora