29

304 33 2
                                    

Sedikit berlari, Yechan ingin cepat-cepat bertemu istrinya. Memberikan kabar baik bahwa ia sudah sukses membujuk ayah mertuanya. Ya meski tidak secara gamblang sih. Tapi ia yakin ayah mertuanya sudah tidak menuntut mereka untuk bercerai.

Tanpa mengetuk terlebih dulu, Yechan langsung membuka pintu kamar istrinya dengan perasaan yang begitu bahagia. Semangatnya semakin meningkat setelah melihat Jaehan yang tengah menatapnya dengan senyum lebar, sepertinya Jaehan pun sedang menunggu kedatangannya.

Yechan langsung berlari memeluk Jaehan. Rasanya ingin menangis karena terlalu bahagia akhirnya ia bisa memeluk tubuh hangat itu.

"Gomawo Yechan -ahh" gumam Jaehan, tulus.

Jauh di lubuk hatinya masihlah terasa perih. Namun lebih dari itu ia tak mau larut dengan kesedihan dan berakhir menyakiti diri sendiri juga baby.

Ia mungkin tidak akan melupakan kesalahan yang telah suaminya lakukan, tapi iapun akan selalu bersedia memaafkan apapun yang terjadi. Cintanya pada Yechan sudah jatuh sedalam itu.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Meski sempat terjadi sedikit cekcok dengan tuan Kim, akhirnya Yechan dapat kembali membawa istrinya kembali ke rumahnya yang juga tak kalah megah.

Sampai di rumahnya Jaehan mengambil air putih untuk suaminya. Rutinitas yang beberapa hari ini tidak ia lakukan, ia jadi merasa berdosa karena tidak mengurus suaminya dengan baik. Yechan juga terlihat lebih kurus, pasti pola makannya tidak teratur akhir-akhir ini.

"Terimakasih sayang" ucap Yechan setelah menerima air yang dibawakan Jaehan. Ia tersenyum bahagia, berharap kedepannya tidak ada gejolak lagi dalam keluarganya.

Jaehan tersenyum mengangguk. Jemarinya mengelus wajah Yechan, menatap wajah tampan itu lekat.

"Nanti harus makan sehari 5x sayang biar ga tirus gini pipinya"

Yechan tertawa, istrinya sudah kembali.

"Nanti kalo aku gemuk emang gapapa?"

"Ya gapapa, kamu mau kaya gimana juga gantengnya ga bakal luntur"

"Hahaha emang iyaa ganteng nya aku udah parmanen" Yechan tertawa puas sekarang. Dia memang paling senang kalo dibilang ganteng, apalagi kalo Jaehan yang bilang.

"Ngomong-ngomong, Yechanie...umm bolehkah aku bertemu Xen? Aku ingin bicara dengan nya"

Yechan mendelik kaget, kenapa tiba-tiba Jaehan ingin menemui bajingan satu itu.

"Tidak boleh. Orang itu berbahaya sayang" tentu saja Yechan tidak setuju.

"Kan aku pergi menemuinya bersama mu Yechanie. Dia tidak akan berbuat hal gegabah kan. Aku rasa dia orang yang cerdik"

"Tapi sayang-

"Aku bisa menghentikan segala tindakannya Yechan -ahh"

Jaehan terlihat begitu yakin mengatakan itu. Yechan sampai terdiam. Apa yang akan istrinya lakukan pada manusia seperti Xen gila itu.

"Ya ya ya...bantu aku bertemu dengannya Yechan -ahh!!"

Helaan nafas pasrah terdengar, Yechan pun akhirnya hanya bisa mengangguk. "baiklah"

"Kapan?"

"Nanti aku pikirkan dulu bagaimana mengatur waktunya"

"Jangan lama-lama"

"Iyaa sayang. Sudahlah lebih baik kita istirahat. Ingat kau tidak boleh kelelahan"

Jaehan mengangguk sambil tersenyum, gemas. "Kajja"

***

Jehyun

Aku ingin bertemu dengan Xen
Atur waktu agar aku bisa bertemu dengannya

Ok
Besok aku kabari
Bagaimana keadaan Jaehanie Hyung?

Baik, tak perlu di pikirkan

Syukurlah, titip salam ya

Ya










Tbc.

Yang foto kissing tadi aku pinjam dari scene nya WhyRU the series versi Korea ya hihi🙏🫣

✔Felicity Conditions - Yechan JaehanWhere stories live. Discover now