6

429 48 5
                                    

Menunggu Yechan pulang kantor terkadang menjadi hal yang sangat tidak ingin Jaehan lakukan, namun mau ditinggal tidur lebih dulu pun tidak bisa. Entah dia yang terlalu bucin atau bawaan hamil, pokoknya sebelum memejamkan matanya ia harus melihat suaminya dulu, baru tidurnya akan nyenyak.

Malam ini Yechan pulang telat karena kegiatannya cukup padat hari ini. Ada masalah juga di kantornya, membuat dia sedikit pening. Ingin berbagi dengan Jaehan tapi ia juga tak mau membebani Jaehan dengan masalah seperti ini.

Sesekali Yechan mengurut keningnya sambil menghela nafas pelan. Pusing memikirkan keluhan client pentingnya yang merasa kecewa dengan hasil produknya.

Cacat produksi selalu menjadi momok untuk perusahaannya, tidak akan ada customer yang mau menerima barang yang tak sesuai harapan mereka. Dalam waktu dua Minggu ada tiga client nya yang mengeluh kecewa. Iapun sudah beberapa kali menegur pihak produksi yang membuat hasil produknya tak sesuai.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, Yechan memasuki rumahnya dengan raut kelelahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, Yechan memasuki rumahnya dengan raut kelelahan. Sampai di kamarnya ternyata Jaehan masih terjaga. Ia sedang memainkan ponselnya sambil sesekali tersenyum pada layar yang tengah memutar video yang entah apa Yechan tak bisa melihatnya.

"Belum tidur sayang?" Tanya Yechan sambil mendudukan dirinya di tepi kasur. Jaehan pun akhirnya menyadari kedatangan suaminya. Ia sedikit merangkak menghampiri Yechan.

"Nunggu kamu. Tunggu aku siapkan minum dulu" ujar Jaehan, kali ini dia yang berinisiatif mengecup pipi suaminya, singkat. Lalu beranjak menuju dapur.

Yechan sudah rapi dengan piyama tidurnya, tak lupa bebersih diri karena ia tak ingin membawa bakteri yang dapat mengganggu kesehatan Jaehan.

Mereka berdua sudah bersiap untuk tidur. Yechan juga merasa sudah sangat kelelahan.

Mata lelahnya mulai terpejam, namun tak lama jemari istrinya mengelus wajahnya, lembut. Yechan menikmati elusan itu dan semakin memejamkan matanya. Rasa lelahnya seakan menghilang berganti dengan kenyamanan.

"Mimpi indah sayang" gumam Jaehan, lalu membawa Yechan kepelukannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mimpi indah sayang" gumam Jaehan, lalu membawa Yechan kepelukannya. Entah kenapa ia bisa merasakan kalau suaminya sedang merasa kelelahan berat. Jaehan bisa menebak mungkin karena ada masalah di kantornya. Iapun tak mau menambah pikiran suaminya makanya tak mau bertanya, menunggu Yechan yang mau menceritakan sendiri saja.

***

Pagi nya Yechan jatuh sakit, ia muntah beberapa kali setelah sarapan. Jaehan akhirnya melarang Yechan yang tadinya ingin berangkat kerja.

Saat ini Yechan tengah berbaring sambil mengurut pelan keningnya, kepalanya berdenyut tak karuan. Pusing sekali.

Jaehan datang menghampirinya, membawa obat dan air hangat.

"Pusing banget ya? Minum obat pusing dulu ya, aku udah panggil supir. Kita ke rumah sakit aja" ucap Jaehan sambil membantu Yechan meminum obat yang ia bawa. Setidaknya ia berharap bisa membantu meredakan sakit yang Yechan rasakan.

Jujur ia benar-benar khawatir saat ini, namun Jaehan tetap berusaha bersikap setenang mungkin. Ia paham Yechan bisa lebih mengkhawatirkan nya apalagi kalau sampai Jaehan menangis karena cemas.

.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Tbc.

Yahh Daddy sakit:')))

✔Felicity Conditions - Yechan JaehanWhere stories live. Discover now