14

354 39 6
                                    

Yechan hanya bisa menunduk saat ayah mertua nya memanggilnya untuk bicara. Tak berani juga menatap mertuanya, sadar diri atas kesalahannya. Meski sebetulnya tak sepenuhnya salah dirinya.

"Sampai Jaehan sembuh dia akan tinggal bersama Appa dan Eomma"

Salah satu ketakutan terbesar Yechan adalah, takut jika mertuanya tak lagi mempercayainya dalam menjaga Jaehan, dan saat ini tekanan itu bisa Yechan rasakan.

"Appa-

"Dan kau, terserah mau ikut atau tidak"

Hati Yechan semakin sesak mengerti maksud ayah mertuanya itu.

Tak ada lagi pembicaraan, mereka kembali ke ruang rawat Jaehan dengan saling berdiam diri.

***

Siapa yang tidak marah jika melihat anak kesayangan mereka yang bahkan sedang mengandung harus terbaring di kasur persakitan yang sebelumnya sangat mereka hindari. Dalam arti mereka selalu menjaga Jaehan agar anak semata wayang nya itu tidak jatuh sakit.

Lalu sekarang disaat anaknya sudah memiliki pasangan yang seharusnya menjaganya, malah membuat Jaehan terbaring mengenaskan. Jika bukan karena putra dan istrinya mungkin ayah Jaehan sudah habis-habisan memarahi menantunya itu.

Jaehan sudah sadar, beruntung tidak terjadi sesuatu yang serius pada ia dan baby. Karena tekanan yang ia rasakan membuat perutnya keram hingga akhirnya pingsan. Namun syukurlah keadaannya sudah membaik sekarang. Dokter bilang ia hanya perlu rawat inap selama 2-3 hari.

Jaehan tidak marah pada Yechan, ia juga lah yang meredakan amarah ayah nya saat tau ia masuk rumah sakit. Hati nya memang masih merasakan perih jika mengingat apa yang Yechan ceritakan, namun ia tak mau egois dengan baby nya, karena ia terlalu memikirkan hal itu, ia hampir saja mencelakai anaknya yang tak seharusnya tersakiti.

Jaehan menatap suaminya yang menjadi pendiam. Yechan pasti merasa bersalah dan juga tertekan karena ditegur Appa.

"Gwenchana Yechanie. Kalo kamu ga mau aku menginap di rumah Eomma dan Appa juga tidak apa-apa, nanti aku akan bilang pada mereka. Kamu suami ku jadi aku harus menurut dengan mu kan" ucap Jaehan yang langsung dibalas gelengan oleh Yechan.

"Tidak apa-apa, akan lebih baik kalo kamu ada yang mengawasi saat aku ga ada"

"Tapi kamu ikut menginap kan?"

"Tentu sayang"

"Baiklah"

***

"Jangan sedih terus dong sayang. Gapapa nanti juga Appa akan baik lagi. Yang penting kamu sudah meminta maaf kan" ujar Jaehan mencoba menyemangati suaminya yang masih bersedih hati.

Ngomong-ngomong mereka sudah di rumah orang tua Jaehan, setelah pulang dari rumah sakit sesuai perkataan ayahnya Jaehan langsung dibawa ke rumah yang sama besarnya dengan rumah Yechan dan Jaehan.

Malu rasanya Yechan menginjakan kakinya di rumah itu. Apakah yang mereka lakukan ini benar sebagai pasangan yang sudah menikah? Ini tentang harga diri tentunya, ia kepala keluarga, tapi dengan sesal hati membawa istrinya kembali ke rumah orang tuanya karena tak bisa menjaganya dengan baik. Bagaimana Yechan tidak terus-terusan overthinking. Di tambah lagi ia juga kena marah Papa nya, begitupun Mama nya yang habis di marahi sang kepala keluarga, kecewa dan malu atas kejadian ini.

Keduanya sama-sama orang terpandang, bagaimana bisa terjadi hal seperti ini. Yechan memang dari keluarga Kaya, tapi Jaehan juga bukan berasal dari keluarga sembarangan.

"Yechanie katanya tidak akan sedih lagi, kenapa masih murung" ucap Jaehan dengan nada ada sedih, sambil memanyunkan bibirnya.

Jaehan memeluk suaminya dari samping, menyandarkan kepalanya pada bahu Yechan.

"Maafin Appa ya karena sudah memarahimu"

"Jaehanie kamu dan keluarga mu tidak ada yang salah, kenapa selalu meminta maaf. Aku jadi semakin merasa bersalah" rengek Yechan, setiap mendengar istrinya mengatakan maaf, beban dipundaknya menjadi semakin bertambah.

"Aku tidak bermaksud begitu Yechanie, aku hanya tak tau harus mengatakan apa lagi agar kamu tidak sedih lagi. Jangan berpikiran yang tidak-tidak dan terlalu berlebihan Yechan, kita baik-baik saja. Kita hanya tinggal menantikan baby lahir, tidak perlu memikirkan yang lain"

Yechan menatap Jaehan sebelum akhirnya membawa istrinya itu kedalam pelukan hangatnya.

"Mianhae, saranghae sayang"

"Nado saranghae Yechanie"








Tbc.

Unchh dah lama ga ngetik saranghae hahaha mau tulis love you or aku mencintaimu kenapa berat ya😅😂

✔Felicity Conditions - Yechan JaehanWhere stories live. Discover now