28

334 39 6
                                    

"Appa....tidak aku tidak akan mengambil jalan ini untuk menyelesaikan masalah. Appa, kami tidak ingin berpisah" Yechan berkata dengan keyakinan hati yang kuat. Ia tak mau bersikap bodoh lagi, ia bukan pecundang. Ia akan membalas wibawa dengan wibawa yang juga ia miliki. Keberanian adalah kunci dari diskusinya saat ini.

"Lalu apa kau bisa menyelesaikannya? Shin Yechan ini sudah kesalahan keberapa kali yang kau lakukan pada putra ku. Putra kesayangan ku! Kau siapa berani menyakitinya" nada tinggi yang cukup memengangkan Yechan terima tanpa gentar. Dengan berani ia tetap menatap ayah mertuanya.

Yechan belum menjawab, namun tuan Kim datang menghampirinya. Mencengkram keras bahu lebarnya. Bahu yang biasa menjadi sandaran ternyaman suaminya. Sakit, namun ia tak memiliki hak meringis, mengingat rasa sakit yang Jaehan rasakan.

"Sakit?"

Yechan menggeleng.

Kini tekanan kuat ia rasakan membuat wajah Yechan meringis, ia berusaha menahan kekuatannya agar bisa bertahan dari tekanan tuan Kim. Apakah ayah mertuanya ingin ia berlutut?

"Ckh kau bahkan tak pernah merasa dirimu bersalah"

Yechan menyentuh tangan hangat tuan Kim, melepas cengkraman itu dan dengan dramatis ia menjatuhkan lututnya. Setetes air mata jatuh dari pipinya. Wibawa yang semula ia ingin tunjukan untuk menyeimbangi tuan Kim menghilang. Merendahkan diri, dan mengakui kesalahan besarnya.

Mengecewakan semua orang dan menyakiti keluarga kecilnya. Istri dan putranya yang bahkan belum lahir.

"Maafkan saya Appa, saya akan menebus semuanya. Saya tidak akan menyakiti putra anda,...lagi. saya mengakui kesalahan dan berjanji sebagai pria sejati. Saya tidak akan melakukan kesalahan lagi di masa depan"

"Kim Jaehan dan putra kami. Saya akan bertanggung jawab sebagai kepala keluarga, menjaga dan menyayangi mereka sepenuh hati."

Usai mengatakan itu dengan masih berlutut, Yechan meraih surat yang disodorkan padanya tadi. Menyobek surat yang sama sekali tak ingin ia baca.

"Saya, Shin Yechan tidak akan menceraikan Kim Jaehan!" Ujarnya lantang.

Tuan Kim menatapnya tanpa berkedip. Perasaan tak karuan mengisi hatinya. Apakah keputusan yang benar jika ia kembali memberikan kesempatan pada anak muda di hadapannya itu. Namun akhirnya ia hanya diam, berlalu meninggalkan menantunya yang masih berlutut.

Setidaknya di hatinya masih menerapkan status menantu pada Shin Yechan.

***

Presiden Kim adalah Presiden Direktur dari Kim Corporation. Membawahi berbagai perusahaan di beberapa bidang. Termasuk perusahaan yang saat ini di jalankan oleh keluarga Shin.

Pada kenyataannya Kim Jaehan adalah CEO dari Kim Corp. Jabatan tertinggi yang diberikan oleh tuan Kim, namun menurutnya jabatan itu terlalu tinggi untuknya. Tempat Jaehan bekerja sebelumnya adalah salah satu anak perusahaan dari Kim Corp. Namun ia memilih menjadi karyawan biasa tanpa ada yang mengetahui siapa dia sebenarnya.

Jadi keluarga Shin bukan lah apa-apa bagi tuan Kim. Karena itu orang tua Yechan begitu ketakutan jika tuan Kim melakukan sesuatu pada usaha mereka.

Menjadi besan keluarga Kim tentu menjadi hal yang membahagiakan bagi mereka yang memiliki kesempatan, dan Shin Yechan mendapatkan kesempatan itu. Namun di balik itu, menjadi bagian dari keluarga yang begitu 'tinggi' membuat mereka harus berhati-hati dalam bertindak.

Kalian pikir siapa yang bisa menyelamatkan keluarga Shin dari masalah yang diciptakan keluarga Xen saat itu?

Kim Jaehan jawabannya.

Ia yang secara kebetulan bertemu dengan Yechan dan kemudian jatuh cinta, membuatnya dengan sukarela membantu pria yang baru ia temui itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Tbc.

✔Felicity Conditions - Yechan JaehanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang