5

509 53 4
                                    

Kantor Jaehan sedang mengadakan acara makan malam bersama, beruntung Jaehan mendapat izin untuk ikut hadir, namun Yechan tetap mengirim orang untuk menemani Jaehan.

Jaehan duduk diantara dua teman terdekatnya di kantor, Hangyeom dan Junghoon. Mereka sepasang kekasih namun berbeda divisi.

Sedikit mual melihat banyaknya makanan yang tersaji, apalagi menu daging yang menimbulkan aroma kuat juga cukup banyak. Namun Jaehan berusaha untuk tetap biasa saja, ia tak mau mengganggu kenyamanan rekan kerjanya yang lain.

Hanya beberapa menu yang bisa Jaehan makan, perutnya masih sangat sensitif jadi tidak terlalu bersemangat melihat makanan sebanyak itu, padahal makanan-makanan yang tersaji terlihat sangat lezat, bagi yang lain.

Acara makan selesai kini meja sudah tidak terlalu penuh. Kali ini sajian diatasnya lebih ringan dan cukup menggugah selera Jaehan, menu-menu fresh dessert sangat memanjakan matanya.

"Hangyeom mau itu" pinta Jaehan pelan. Hangyeom yang mengerti pun langsung membantu Jaehan mengambil menu yang bumil itu inginkan, bukannya manja tapi memang posisi Hangyeom lebih dekat.

Dengan senang hati Jaehan menerima dessert yang sepertinya sangat enak itu.

"Makasih"

"Umm" Hangyeom mengangguk sambil tersenyum. Hamil tidak hamil Jaehan memang selalu menggemaskan.

Sementara itu, kekasihnya juga sedang hunting makanan dengan semangat. Junghoon mengambil beberapa dessert yang ia suka. Hangyeom hanya bisa menggelengkan kepala, sudah biasa juga dengan kelakuan kekasihnya yang maniak makanan manis.

Ponsel Jaehan bergetar, pertanda notifikasi masuk dan ternyata suaminya menelfon.

"Angkat saja diluar Hyung, disini terlalu berisik" ucap Hangyeom yang dibalas anggukan oleh Jaehan.

"Iyaa hallo"

"Masih lama sayang?"

"Bentar lagi selesai kayanya, ini lagi mam dessert. Kamu udah makan malam?"

"Oh yasudah, nanti aku jemput ya. Iyaa udah ko"

"Oke sayang. Nanti aku kabarin kamu lagi ya"

"Iyaa sayang"

"Aku tutup ya. Love you Yechanie"

***

Yechan mengelus perut Jaehan yang mulai mengembung, tidak terlalu besar, tapi lucu sekali membayangkan ia akan menjadi seorang ayah secepat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yechan mengelus perut Jaehan yang mulai mengembung, tidak terlalu besar, tapi lucu sekali membayangkan ia akan menjadi seorang ayah secepat ini.

Istrinya juga semakin menggemaskan, jika Jaehan takut ia akan chubby, Yechan justru menantikan istrinya yang akan semakin berisi, pasti akan sangat menggemaskan. Sedikitpun Yechan tak merasa keberatan jika Jaehan menjadi gemuk karena hamil.

Umm..meski Yechan cukup kesulitan juga sih dengan sikap sensitif Jaehan, tapi tidak apa-apa, semua pasti akan ada saatnya berlalu dan ia bisa menerima pasangannya.

"Kamu ga ada menginginkan sesuatu gitu sayang? Umm apa namanya ya, mengidam?" Tanya Yechan.

Seperti sudah menjadi kebiasaan, setiap berpikir pasti Jaehan memajukan bibir ya. Bukan apa-apa kasihan Yechan yang harus menahan diri.

"Ada sih beberapa kali aku ingin sesuatu, tapi tidak terlalu menggebu seperti harus sekali di turuti, jadi terkadang aku memilih membiarkan saja. Kadang kalo cuma makanan dan aku bisa beli sendiri ya aku pesan sendiri"

Yechan tersenyum. "Mandiri banget sayang ku nih"

"Tapi bersyukur aku ga banyak mau, cuma mual nya ini sayang, sampe sekarang aja masih. Aku sampe kadang ga enak sama temen kantor ku karena aku keseringan bolak balik toilet"

"Hmm iyaaa...tapi kemarin kamu di kasih obat mual ga sayang sama dokter?"

"Dikasih cuma yaa kadang cuma bantu ngeredain mualnya sedikit aja"

Yechan ikut sedih mendengar cerita istrinya. Tangannya kembali mengelus perut Jaehan.

"Baby...baik-baik ya sayang di dalam sana, jangan buat Jaehan Appa sakit. Daddy yakin kamu juga tidak mau kan kalo Appa kesakitan"

Pipi Jaehan merona seketika. Hey...ia bahkan belum kepikiran panggilan apa yang cocok untuk dia dan Yechan yang sudah menjadi suaminya. Mendengar Yechan yang sudah menentukan, rasanya malu sekali. Kini ia kembali tersadar kalau mereka berdua akan segera memiliki anak.

"Ummm Yechanie s-sejak kapan kamu memikirkan panggilan itu?"

"Sudah lama, lucu kan jika baby memanggil kita dengan sebutan Appa dan Daddy"

Jaehan hanya bisa mengangguk sambil tersenyum salah tingkah.




Tbc.

Kim Salting Jaehan wkwkwk

✔Felicity Conditions - Yechan JaehanWhere stories live. Discover now