22🔞

443 34 9
                                    

Xen mendorong kasar tubuh kurus tunangannya ke kasur yang untung saja sangat empuk sehingga tubuh itu tak merasa kesakitan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Xen mendorong kasar tubuh kurus tunangannya ke kasur yang untung saja sangat empuk sehingga tubuh itu tak merasa kesakitan.

Jehyun sudah pasrah dengan apa yang akan dilakukan oleh Xen padanya. Toh pada akhirnya iapun akan menikmatinya. Salah satu hal yang membuatnya jatuh cinta pada tunangannya itu tentu saja permainannya di kasur.

Sangat menyakitkan namun juga memuaskan.

Perlakuan Xen tidak selembut Yechan namun jika boleh jujur Jehyun lebih menyukai permainan Xen. Entah, mungkin memang ia yang lebih suka bermain kasar.

"Akkhh"

Sama seperti permainan yang sudah lalu, rasa sakitnga tak pernah berubah. Bagian tubuhnya terasa terbelah namun dengan sensasi yang menyenangkan.

Xen menarik surai Jehyun, mempertahankan genjotan kerasnya yang semakin menjadi-jadi. Air mata keluar tanpa bisa Jehyun tahan, sensasi sakit dan perih kulit kepalanya ia rasakan secara bersamaan.

Tangannya masih berusaha menumpu tubuhnya yang tak henti terkena hentakan keras tunangannya.

"Xen -ahh kurasa kau terlalu cepathh aaahhh. Sakit"

Seakan tuli Xen malah semakin mempercepat gerakannya. Tangan Jehyun sudah memberontak.

"J-jebal Xen ahh...s-sakit AAAAARHHH"

"Hahh hahh hah..tidak biasanya kau manja begini sayang. Apakah karna kembali mengingat permainan si bodoh Yechan itu. Enak ya disuruh kerja sekali saja kalian langsung bermain haha"

Dengan lumur air mata Jehyun menggelengkan kepalanya. Bagian bawah mereka masih menyatu.

"Tidak sayang, aku tidak sampai melakukannya dengan Yechan. Aku tidak akan melakukan itu...aaakhh"

Xen sudah gila, ia menampar Jehyun dengan begitu keras sampai sudut bibir sang empu mengeluarkan sedikit darah. Ia tak percaya, mana ada orang yang sudah pernah menjalin hubungan dan berada disituasi yang hanya berdua, tidak mungkin tidak melakukannya. Cih.

"Kau bisa melihat cctv, kami tidak melakukan apa-apa"

"Siapa yang tau kau melakukannya di kamar mandi"

"Tidak Xen shhhh"

Xen kembali menghentakkan penisnya, membuat persatuan keduanya semakin dalam. Jehyun sampai pusing bukan kepalang. Sakitnya sampai terasa ke perutnya.

"S-sakit Xen -ahh" lirihnya, dibarengi dengan tangisan yang memilukan. Tangannya memeluk perutnya yang terasa nyeri sekali.

Xen yang mulai sadar dari kalutnya pun terlihat cemas. Ia lantas melepas miliknya perlahan. Menutupi tubuh Jehyun dengan selimut dan mengelus perut tunangannya itu, lembut.

"Maaf sayang. Sakit sekali? Kita ke rumah sakit ya. Sayang maafkan aku" ujarnya dengan penuh penyesalan. Ia tidak bohong, ia benar-benar khawatir saat ini. Rautnya terlihat sangat cemas. Bibir Jehyun yang semula merah merona berkat ciuman kasarnya kini mulai memucat. Beruntung kesadarannya masih bisa ia pertahankan.

Ia menangis memeluk Xen, tentu saja Xen langsung membalas pelukan itu, erat.

"Maaf sayang"

***

Memasuki bulan ke tujuh rasanya Jaehan semakin semangat menantikan baby nya. Hari ini ia berencana memeriksa kelamin baby, sesuai rencana ia dan Yechan yang memang ingin mengetahui jenis kelamin baby setelah berumur tujuh bulan.

Semakin tidak sabar sampai Jaehan sangat sibuk dengan hal yang tidak penting saat akan berangkat menuju rumah sakit.

Seperti misalnya begitu ribet menanyakan ini itu pada Yechan tentang penampilannya. Ia takut terlihat buruk padahal hari ini harus menjadi hari bahagia karena ia akan tau anaknya akan perempuan atau laki-laki. Selain itu setelah pulang dari rumah sakit ia sudah berencana untuk langsung berbelanja perlengkapan baby.

"Ga tau lah mau pake baju yang mana lagi, baju aku jelek semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ga tau lah mau pake baju yang mana lagi, baju aku jelek semua...Aaaakk Yechan aku ga punya baju" rengek Jaehan dengan tidak tau diri nya.

Yechan bahkan sudah mendelik tak habis pikir. Apanya yang tidak punya baju, bahkan di depan mereka sudah ada hampir 15 baju yang berserakan di kasur bahkan di lantai karena Jaehan tak merasa puas.

"Terus itu yang di depan kamu apa kalo bukan baju, Jaehan? Selimut nyonya Puff? Haduhhh kamu nih. Udah pake itu aja dah cantik. Ini buruan di rapihin udah telat nih kita"

Jaehan mendengus sebal, Yechan tidak mengerti. Menyebalkan. Namun akhirnya tetap menurut dan merapihkan hasil kelakuannya.




Tbc.

Poor Jehyun 🥺

✔Felicity Conditions - Yechan JaehanWhere stories live. Discover now