Liburan I

2K 150 5
                                    

"Daddy, Adek bawa ini iya?"

"Hm"

"Terus bawa ini juga iya?"

"Iya sayang, bawa aja"

"Yeee, Nuna cepat masukkan"

Beginilah kesibukan duo bucin di pagi hari. Koo sedang memasukan berbagai barang ke dalam koper, sedangkan Tae tengah berkutat serius di depan laptop; menyelesaikan semua pekerjaan sebelum berlibur ke Paris.

Keduanya akan berlibur selama dua minggu di negeri romantis itu, hanya berdua tanpa pengawal juga pengasuh. Semua itu keinginan Tae, dia ingin liburan berdua saja bersama kekasih imutnya tersebut.

"Mainannya satu saja ya Tuan"

"Eum, tapi kasihan Duck nanti sendirian"

"Kalau gitu dua?"

"Nanti bayi-bayi Duck cari orang tuanya"

"Aish, kalau gitu ini, semua keluarga Duck bawa saja"

Sully menyerah, dia memasukkan sekantung keluarga bebek ke dalam koper yang hampir penuh dengan mainan.

"Daddy, adek Koo udah selesai, ayo ke bawah"

Padahal nyatanya tidak begitu, Sully belum selesai mengemas perlengkapan Koo, tapi si Tuan Baby malah melarikan diri menemui sang Daddy.

"Iya sayang, sebentar ya, Daddy kirim email dulu" ujar Tae masih fokus menatap laptop

"Eungh, panggilnya adek!" rengek Koo merengut marah

Tae melirik bayinya yang sedang memajukan bibir, kedua alisnya menukik dengan tangan terlipat di dada.

"Iya, adek tunggu ya, kalau engga turun sendiri main dengan Tannie dan Bamie"

Tae mengusap kepala Koo sejenak, lalu jemarinya sibuk mengutak-atik keyboard lagi.

Omong-omong tentang panggilan baru, Koo entah ada angin apa minta dipanggil adek atau dedek, otomatis keluarga Kim dan penghuni mansion lainnya harus memanggilnya adek.

Koo pun tidak banyak bicara lagi, dia kembali merecoki Sully yang sedang memilih pakaian.

"Koo ga mau pakai ini Nuna. gerah!"

Si bayi membuang pakaian yang sudah Sully lipat dan masukkan ke dalam koper.

"Ini juga"

Dilempar lagi baju hangat berwarna biru. kemudian beberapa celana juga dilempar hingga berantakan ke atas lantai.

"Kim Jungkook!" tegur Tae meninggikan suaranya

Koo pura-pura tidak dengar karena tidak dipanggil adek, ia masih mengeluarkan dan melempar pakaian yang sudah tersusun rapi.

"Koo dengar Daddy?!"

Tae masih berusaha untuk sabar, wajahnya mengeluarkan aura menikam, tapi Koo tidak melihatnya.

Merasa diabaikan, Tae pun meletakkan laptop, kemudian mendekati bayi nakalnya itu.

"Yak Daddy turunin Koo!" amuk Koo ketika tubuhnya digotong seperti karung beras

"Bandel, nakal!"

~Plak... Plak... plak...~

Bokong bulat Koo dipukul lumayan kencang oleh Tae sambil membopong tubuh gembul itu keluar kamar.

"Daddy yang nakal. marah-marah terus huh!" rengek Koo kesal, memukul punggung Tae brutal

Manusia yang dipukul diam saja, dia tetap membawa Koo turun ke lantai bawah, lalu mendudukannya di sofa ---- Tae berkancak pinggang, matanya tajam menusuk ke arah kekasih imutnya yang kini menunduk takut.

Koo ChibiWhere stories live. Discover now