Tantrum

2.6K 172 16
                                    

~Guk... Guk... Guk~

Bamie menggonggong di balik pintu kamar yang tertutup rapat. Ia bergerak gelisah menunggu sang tuan membukakan pintu.

"Bamie, kemari"

Jin kebetulan keluar kamar, sudah rapi siap untuk pergi ke rumah sakit.

Bamie segera mendekati Jin, kemudian menggonggong lagi. Anjing Doberman itu nampaknya lapar; Jin akhirnya turun ke bawah diikuti Bamie, dan langsung disambut oleh Tannie yang juga keluar dari kandangnya.

Di kamar, sang pemilik kedua anjing itu masih tertidur pulas, bahkan mulutnya menganga lebar; ia baru saja menghabiskan satu botol susu.

"Rambutmu sudah panjang sekali Baby" gumam si tampan sambil menyisir rambut tebal kekasihnya

"Ungh, Daddy~" rengeknya protes, menjauhkan tangan besar itu

Rambut Koo memang sudah sangat panjang, hampir melewati bahu, poninya juga sudah menghalangi mata, Tae risih melihatnya.

"Sayang bangun yuk, sudah siang"

Tae mulai menciumi perut dan dada Koo agar bayi besarnya itu segera bangun dari alam mimpi ---- Tae sendiri sudah rapi dan wangi, siap untuk ke kantor, ia sengaja mandi lebih awal agar bisa menemani Koo sampai bangun tidur.

Biasanya bocah gembul itu akan bangun pukul delapan, jika begadang baru bangun pukul sepuluh. Untung, malam tadi Koo tidur sesuai jadwal, jadi ketika dibangunkan dia tak akan rewel.

"Sayang, ayo bangun, katanya mau ikut Umma ke rumah sakit"

Mendengarnya Koo langsung membuka matanya lebar, mata itu sedikit berair dan merah. Koo menguap pelan, membalik tubuhnya untuk menghadap ke arah Tae; ia bengong sejenak mengumpulkan nyawa, dan itu amat menggemaskan.

"Gemasnya bayi siapa ini hum?"

Tae tak tahan untuk tidak menciumi wajah sang kekasih, Koo merengut, menghindari serangan brutal Daddy-nya.

"Daddy, Koo mau susu"

"Baby sudah menghabiskan dua botol loh, ayo mandi ya, lalu sarapan"

"Unghh, Koo mau susu hiks" rengeknya manja makin bersembunyi di dada Tae

Si tampan hanya bisa terkekeh gemas sembari memainkan rambut tebal Koo yang sudah cukup gondrong.

"Sayang, boleh Daddy minta sesuatu?"

Koo mendongakkan wajahnya, menatap Tae dengan mata bulatnya yang bagai boneka.

"Apa?"

"Nanti Baby potong rambut ya sayang"

"Kenapa?"

"Rambut Baby sudah sangat panjang, nih lihat masih pagi sudah berkeringat, menusuk mata juga kan?"

Tae menyisir rambut Koo, kemudian mengecup pipi gembul nan kenyal kekasih imutnya itu.

Si bayi mengangguk, ia juga sebenarnya merasakan gerah dan sedikit risih karena rambutnya sering menempel di wajah.

...

Pagi ini, Koo akan ikut ke rumah sakit bersama Jin, entah kenapa bayi Kim itu tiba-tiba minta ikut selepas Jin tiba di rumah kemarin.

"Umma ayo, let's go!"

Koo memekik penuh semangat usai menyelesaikan sarapannya. Ia tak sabar pergi ke tempat kerja sang Umma.

"Sabar ya, Umma masih banyak tuh sarapannya" ujar Tae menunjuk Jin yang masih asik makan

Koo cemberut, lalu duduk kembali sambil melipat tangan di dada, ia menatap Jin kesal.

Koo ChibiWhere stories live. Discover now