Daddy Sorry

2.7K 180 12
                                    

Pukul tiga dini hari Jimin terjaga dari tidur nyenyaknya. Bayi besar yang tidur di sampingnya terus saja mengigau dan merengek gelisah, keningnya bahkan hingga mengkerut.

"Baby Koo, kenapa hm?"

Jimin mengusap kerutan di kening Koo, jarinya merasa panas, ia buru-buru mengambil termometer di kotak obat untuk mengukur suhu tubuh.

"Aish, pantas saja rewel, dia demam"

Jimin segera pergi keluar kamar untuk memanggil Jin; suhu tubuh Koo mencapai 39,30°.

"Kenapa berlari, ada apa hah?!"

Tak sengaja Jimin berpapasan dengan Tae yang baru saja tiba di lantai dua. Tae nampak cemas melihat wajah tegang sahabatnya itu.

"Koo demam, aku ingin panggil Jin hyung"

Ujar Jimin, lalu segera mengetuk kamar Jin, sedangkan Tae langsung menuju kamar Jimin untuk melihat kekasih imutnya.

Flashback

Di sebuah taman, dan ditemani gemericik air yang berasal dari kolam, Tae berharap jiwanya bisa kembali tenang. Ia meneguk bir kaleng yang ketiga kalinya, ditemani dengan nikotin yang ia apit di antara kedua jari panjangnya.

"Kau harus istirahat Tuan"

Suara derit terdengar, tanda jika seseorang ikut duduk di bangku taman berbahan kayu. Mereka saling bertatapan, Tae terkekeh sedangkan wanita di hadapannya tersenyum lebar.

"Kau belum tidur Sully-ah?"

"Kau bertanya? Bahkan bayimu baru saja tidur lima menit lalu"

Tae kembali terkekeh, namun nampak getir dan menyedihkan di mata Sully.

"Aku terlalu banyak menyakitinya, aku melakukan hal fatal yang mungkin membuat Koo akan membenciku nantinya"

"Koo itu anak luar biasa, kau tentu lebih tahu dariku, harusnya kau lebih memahaminya ke timbang yang lainnya. Aku juga tak menyangka kau bisa membentak bahkan mengusirnya. Hatinya sangat rapuh Tuan, dia mudah diserang trauma"

Mendengar penuturan Sully, Tae kembali merasakan nyeri di hatinya, rasanya seperti dihantam benda tumpul yang membuat dadanya menjadi sesak.

"Masalah di kantor membuatku kehilangan kendali. Padahal Koo menemaniku, bahkan dia membuatkan aku makanan, aku merasa seperti penjahat hiks"

Sully menatap cepat ke arah Tae ketika ia mendengar isakkan; sangat langka melihat Taehyung yang angkuh dengan watak keras menangis di depannya ketika sedang membicarakan orang yang dicintainya.

Tangan memijat pelan bahu bergetar Tae, mereka kembali saling bertatapan, kini tatapan sendu yang ditunjukan keduanya.

"Tuan Koo butuh waktu untuk tenang Tuan, setelah tenang dan sudah bisa diajak bicara, barulah kalian bicara dari hati ke hati. Tuan Koo tak akan membencimu, dia sangat mencintaimu, Dia sangat bergantung padamu"

"Ha~ aku tak tahu bagaimana aku menjalani hariku tanpa menyentuhnya, melihat tawanya, mendengar manjanya"

"Ck, kau ternyata bisa sangat bucin ya"

Tae memicing tajam, mendorong Pelan bahu Sully membuat sang empu meringis tapi berakhir terkekeh mengejek ---- Meski status mereka adalah majikan dan ART, tapi mereka tumbuh bersama, bahkan Sully bersekolah di tempat yang sama dengan Tae. Mereka cukup dekat seperti layaknya teman sepermainan pada umumnya.

Flashback Off

Kita kembali lagi ke waktu sekarang. Tae menatap sendu bayinya yang sedang merintih dalam tidurnya lantaran tubuhnya yang terasa amat panas namun menggigil kedinginan.

Koo ChibiWhere stories live. Discover now