Manja 2️⃣

1.3K 134 9
                                    

MOHON MAAF JIKA ADA TYPO, KARENA CERITA BELUM DIEDIT 🙏

...

Malam ini kondisi di Korea berangin dan cukup dingin, pertanda jika musim dingin akan segera tiba ---- Setelah mendengar cerita Sully, Tae memutuskan untuk tidur di kamar Koo, memeluk erat bayi kesayangannya yang membuat Tae merasa bersalah karena meninggalkannya. Terdengar sepele, tapi sakit rasanya jika kita ditinggal sendirian di saat suasana hati juga sedang tak karuan.

"Ungh... Hiks... Hiks"

Waktu baru menunjukan pukul dua pagi, bayi kelinci gembul menggeliat resah di balik selimut tebal.

Awalnya Tae tak mendengar karena Koo hanya melengkuh kecil, tapi saat Koo mulai merancau memanggil "Umma dan Appa-nya" barulah Tae perlahan membuka mata.

"Sthhh, sayanggg, sthhh"

Tae berusaha menidurkan Koo kembali dengan menepuk pelan dadanya, tapi si bayi makin gelisah bahkan hingga keningnya mengerut.

"Astaga"

Terkejut bukan main saat merasa panas di kening Koo, bahkan rasanya seperti terbakar, Tae saja sampai menggibas tangannya kepanasan.

"40"

Tae panik setelah melihat angka di termometer, ia langsung meraih ponselnya untuk menghubungi Jin agar ke kamarnya.

"Hiks... Umma sini hiks... Appa hiks"

Koo menggeliat makin gelisah dalam tidurnya, kedua tangannya terentang ke depan dengan bulir air mata merembes dari matanya yang masih terkatup.

"Sayang, ini Daddy"

Tubuh panas Koo dipeluk Tae, meski suhunya seperti mendidih, Tae menahannya supaya Koo tenang dan keluar dari mimpi menakutkannya.

"Koo ikut Umma, Appa tunggu, gandeng Koo Appa hiks... Jangan hiks... Ikut... Koo ikut"

Koo makin ngawur dan merancau keras membuat Tae bukan hanya panik tapi juga ketakutan saat ini. Ia menepuk berkali-kali pipi Koo supaya bangun.

"Hey, Koo sayang bangun, ini Daddy, jangan tinggalkan Daddy sayang"

Takut, hanya satu kata yang mendominasi perasaannya saat ini, bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

"Tae"

"Hyung, Koo kenapa?" Tanya Tae panik

Jin mengamati Koo yang berada dalam gendongan Tae, si bayi masih mengigau memanggil kedua orang tuanya.

"Baringkan di kasur" titah Jin, dari nadanya ia juga nampak khawatir

Jin mulai memeriksa denyut nadi Koo, lalu beralih ke bola mata, setelah itu merasakan detak jantungnya.

"Jantungnya berdebar kencang, sepertinya demam karena jetlag. Suasana hati yang rusak membuatnya tertekandan gelisah di alam bawah sadar membuat daya tahan tubuhnya melemah dan berujung demam. Besok akan aku ambil sampel darah jika masih demam."

Jin menjabarkan diagnosanya pada Tae, tapi matanya terus mengamati Koo yang mulai menggigil kedinginan.

"Baby Koo, sayang, bangun yuk, respon Hyungie sayang"

Jin mengusap lembut kening mengkerut Koo yang masih nemapak gelisah dari tidurnya. Tubuh Koo terhentak kaget, nafasnya memburu, dan matanya terbuka lebar.

"Hiks... Sakit hiks... Unghhh"

Tangan mungilnya meraih kepala, menjambak pelan rambut berharap denyut di kepalanya menghilang, Tae dengan sigap menggendong Koo kembali sambil menimangnya pelan.

Koo ChibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang