Lambung

2.6K 163 15
                                    

Di suatu pagi yang cerah, seonggok buntalan uwu sudah sibuk sendiri bersama kedua anjingnya; mereka berlarian keliling rumah dengan jeritan nyaring memekakkan telinga.

"Daddy tolong~"

Mendengar pekikan, Tae yang sibuk dengan ponselnya langsung mengangkat wajahnya, melihat bayi kesayangannya berlari sambil tertawa ke arahnya.

"Hey, kenapa hm?"

"Lihat Bamie sama Tannie kejar-kejar Koo" adunya manja

Kedua anjing itu terduduk di depan Tae, wajah mereka nampak lugu juga kebingungan.

"Baby mandi sana sama Nuna, ya?" Titah Tae sembari menciumi leher Koo yang bau asam

Si bayi terkikik geli, kedua tangannya memeluk kuat leher kokoh Tae.

"Koo mau ikut Daddy"

Tae menatap wajah muram bayinya, bibir tebalnya mengerucut imut, berharap Tae luluh.

Hari ini, Tae akan pergi ke luar kota, tepatnya ke Nami untuk melihat proyek di sana. Sengaja ia tak bilang pada Koo, takut bayi kesayangannya akan ngambek dan berujung Tae gagal pergi.

"Baby kan harus sekolah sama Hobi hyungie"

"Ungh, tapi Koo mau main ke kantor Daddy"

"Maaf ya sayang, nanti Minggu depan saja ya, oke?"

Koo mencebik, tubuhnya digerakkan brutal membuat Tae kewalahan menahannya.

"Hey, Baby kan Good boy"

"Tapi Koo mau sama Daddy"

"Aishhh, kok Baby rewel sih, hm?"

Mungkin Koo sudah punya feeling jika Daddy-nya akan pergi selama tiga hari ke Nami, makanya ia rewel sekali.

Koo tak menjawab, ia memalingkan wajahnya agar tak bersi-tatap dengan Daddy-nya, kedua tangannya pun terlipat dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Sayang~"

"Daddy ga sayang Koo!"

Mengamuk sudah si bayi, sampai kedua anjingnya kabur dan kembali ke kandang. Tae menarik nafasnya, memejamkan mata demi mengendalikan emosinya.

"Sayang, mau apa hm?"

"..."

"Baby-nya Daddy ga punya telinga ya hm?"

"..."

"Jungkookie"

"Daddy nakal hiks" gumam Koo disertai isakkan

Tae tak tega, tapi juga dia tidak bisa membawa Koo ke Nami; Tae harus fokus menyelesaikan proyeknya tersebut.

Lima menit Tae dan Koo terdiam, sampai akhirnya sebuah ide terlintas di kepala.

"Ah, Daddy punya es krim loh"

Tae segera membawa Koo ke dapur, berjalan ke arah kulkas untuk mengambil es krim wadah berukuran sedang.

"Tada~"

Ketika tutup dibuka nampaklah tiga rasa es krim (Stoberi, cokelat, dan vanila) membuat rasa marah Koo terhempas begitu saja.

"Koo mau" ujarnya bersemangat

"Boleh sayang, tapi sudah ya jangan ngambek lagi"

"Iya"

Koo segera mengambil es krim tersebut, memeluknya seolah tak boleh ada yang melihat, karena dia tak mau berbagi.

"Daddy boleh kerja?"

Koo ChibiWhere stories live. Discover now