20 - The Core Event

4.2K 515 231
                                    

Happy Monday all...
Semoga September 2023 ini membawa ceria ya buat kita semua.

Finally, sampai di Bab 20 juga. Setengah lagi beres😆
Jangan bosan ya guys untuk colek dan reminder aku, supaya aku lebih rajin update👍

Salah satu target di tahun ini adalah DPD tamat. Jadi, silakan dinikmati momen membaca cerita ini.

Selamat membaca semuanya. Yuk vote dan comment yang banyak yaaa🤗

🫀

"Dea, fotoin kita berdua, boleh?" Ibu Finda yang duduk persis di sebelah Dea minta tolong.

"Iya Ibu, boleh." Dea mengambil gambar Ibu Finda dan Ibu Rita, selaku Dosen atau Dekan di kampus MIT. Dari cerita Ibu Finda, mereka sudah bekerja di MIT sejak masih muda, dan mereka bahkan tahu soal cerita cinta orang tuanya.

Kehadiran mereka menjadi penyelamat bagi Dea karena ia tidak banyak berinteraksi dengan orang-orang di acara tersebut. Meja mereka berada di tengah-tengah, posisi yang pas untuk memandang sekeliling.

Dea mulai mengobservasi satu per satu anggota keluarga Mahastama yang hadir. Ia sedang belajar mengingat wajah dan nama-nama mereka. Dea hampir lupa karena sudah lama sekali tidak berjumpa. Berjumpa pun hanya di acara ulang tahun Gina, Gerald, dan Sean saja. Itu juga tidak hadir tiap tahun, masih bisa dihitung jari sejak ia kecil sampai saat ini.

"Kami mengundang Bapak/Ibu keluarga pimpinan untuk maju ke depan agar bisa berfoto bersama dengan Bapak Walikota." MC memandu jalan acara.

Dea melihat Opa dan Oma Sean maju ke depan. Oma Anaya dibantu berjalan oleh menantuanya, Tante Nara. Kemudian ada Om Kiano dan Tante Meira, Om Bram dan Tante Neta, lalu Tante Feliana dengan Om Gerin.

Lalu tatapan Dea beralih pada barisan sepupu-sepupu Sean. Mereka tidak ikut maju. Tepat di sebelah Feri, Dea yakin bahwa seorang gadis yang memakai masker itu adalah Gina. Totalitas sekali. Dan perempuan itu benar-benar mengenakan rancangan gaunnya malam ini.

Dea senang mendapati mereka memakai baju rancangannya untuk acara penting seperti ini. Ini merupakan cara jitu untuk memperluas bisnis. Karena biasanya, obrolan basa-basi seperti 'bajunya bagus, beli di mana? bajunya pesan di mana?' Jadi, Dea juga kecipratan hoki dari mereka dan pelanggan-pelanggan butiknya.

"Para hadirin yang terhormat, mari kita saksikan penampilan istimewa dari Rumah Sakit Mahastama," pandu MC laki-laki.

Semuanya menyambut dengan tepuk tangan. Para karyawan dengan pakaian kerjanya masing-masing, memparodikan keseharian mereka di rumah sakit dibalut dalam komedi. Penampilan yang lucu dan membuat semua tamu tertawa dan terharu. Dea berpikir kalau ia sudah satu jalur komedi dengan Bapak/Ibu di acara ini, yang usianya sudah 2x lipat dari dirinya.

"Penampilannya sangat seru ya, Mas Jeka."

"Iya. Tapi, Mbak Vita, masih ada penampilan yang juga nggak kalah seru."

"Oh, ya? Kira-kira ada penampilan apa lagi nih Mas?"

Suara MC tampak bersahut-sahutan untuk membuat suasana tetap hidup. Tiba di acara inti, Ares, selaku Managing Director RS Mahastama, maju ke panggung.

"Sepertinya pegawai-pegawai kami harus latihan untuk Season 2," ujarnya bercanda karena penampilan drama tadi tampak membuat semuanya terkesan.

"Saya mengucapkan terima kasih untuk para pegawai kami yang sampai saat ini masih tetap semangat melayani di RS Mahastama dan masih sempat meluangkan waktunya untuk mempersiapkan penampilan tadi. Bapak/Ibu yang terhormat, izinkan saya menjelaskan sedikit tentang rumah sakit kami." Tayangan berupa cuplikan video singkat berupa kumpulan foto-foto rumah sakit, pegawai bahkan pasien diputar melalui layar lebar di dinding panggung.

DPDWhere stories live. Discover now