23 - Ada Mantan

4.6K 490 251
                                    

Ikan hiu minum teh manis
Hai kamu para pembaca yang manis-manis 🤭

Ayok di drop dulu comment nya, teman-teman semua gimana kabarnya?

Bab ini spesial untuk kamu yang nunggu update-an Sean & Dea, kuy vote yang banyak dulu, biar makin semangat 😍😍

Happy reading🤗

🫀

Selaku ahli waris yang sudah memimpin rumah sakit Mahastama, Dokter Sean tetap menghadiri undangan dari kampus untuk menghadiri rapat. Sebenarnya, ia sudah resmi mendapat SK bahwa ia tidak lagi menjadi dosen di sana setelah menjadi Direktur.

"Dok, mohon bantuannya untuk approve email dari Finance Division." Sean menoleh ke samping pada sekretaris yang ditunjuk Papanya untuk membantu meringankan pekerjaannya sebagai Direktur. Joweila, yang sejak dulu diutus Papanya. Ia duduk di belakang, menjadi notulen di rapat hari ini.

"Hm. Tolong list aja ya, Jo. Nanti sore saya cek."

"Baik, Dok."

Ruang rapat berukuran sedang itu diikuti oleh beberapa orang saja, Managing Director, yayasan dan perwakilan kampus. Mamanya sedang memberikan kata sambutan di depan, karena rapat baru saja dibuka.

Sean menarik satu botol mineral di depannya. Dibanding menuangkan isinya ke gelas, ia langsung membuka dan menegak setengah isinya. Kehadirannya di sini adalah untuk mempertimbangkan proposal kampus mengenai program magang mahasiswa di Rumah Sakit Mahastama. Karena di tahun-tahun sebelumnya, hanya anak Fakultas Kesehatan saja yang bisa mengikuti magang di Rumah Sakit Mahastama.

Setelah Nara selesai menyampaikan sambutannya, perwakilan kampus pun mulai menjelaskan proposal mereka, menampilkan slide pada proyektor yang menyala dengan terang.

"Jo."

"Iya, Dok."

"Slide persentase mahasiswa magang sudah di email ke saya nggak ya?"

"Sudah Dok, saya email dua hari lalu."

Sean mulai mencari email tersebut di antara ribuan email yang belum sempat diperiksa. Saat ia menjadi dosen sekaligus dokter, ia masih sempat memeriksa email dan tidak pernah seklipun ia melewatkan notifikasi email nya. Tapi, begitu ia diangkat jadi Direktur, mendadak ia tidak punya waktu memeriksa semua email yang masuk. Makanya Joweila selalu memberinya reminder jika ada email yang belum ia periksa.

Setelah mengunduh file tersebut, Sean langsung membaca slide satu per satu, menganalisa persentase setiap semesternya. Jumlah mahasiswa kedokteran yang mengikuti koas di RS Mahastama meningkat setiap tahunnya, namun berbanding terbalik dengan kesediaan konsulen (dosen pembimbing koas dan residen). Jika grafiknya akan meningkat setiap tahunnya, maka mau tidak mau, Sean harus membuka perekrutan konsulen/dokter senior.

"Kami berharap dengan pengajuan proposal ini, mahasiswa dapat memiliki pengalaman bekerja, dan rumah sakit juga bisa semakin berkembang." Semua orang di ruangan rapat bertepuk tangan setelah presentase proposal pihak kampus selesai.

Ada tiga tim yang hadir di rapat. Pihak kampus yang mengajukan proposal, pihak rumah sakit yang akan menjadi tujuan proposal dilaksanakan, pihak yayasan yang akan menguji dan mempertimbangkan proposal. Jadi, 60% persetujuan ada di tim yayasan, 40% nya ada di pihak rumah sakit.

"Baik, terima kasih atas penjelasan proposal Bapak/Ibu dari pihak kampus. Selanjutnya, kita akan membuka sesi tanya jawab. Kepada pihak yayasan, kami persilakan," ujar Nara yang memandu acara rapat.

DPDWhere stories live. Discover now