Menunggu Bus

11 4 0
                                    

     "Apa kau sudah lama menunggu disini?" Tanya seorang pria yang duduk disebelahku.

     Aku mengalihkan pandanganku dari ponsel yang kupegang.

     "Belum terlalu lama. Mungkin sekitar 15 menit." Jawabku.

     "Logatmu terdengar bukan dari daerah sini. Apakah kau seorang turis?" Tanyanya lagi.

     "Ya, aku turis. Aku sedang berlibur disini." Balasku.

     Sekarang ini, aku sedang berada di halte bus. Menunggu bus datang untuk pulang ke penginapan. Setelah seharian jalan-jalan didesa ini. Untung saja aku tidak sendiri. Ada seorang pria yang sepertinya sedang menunggu bus juga sepertiku.

     "Apa kau tidak takut menunggu bus sendirian seperti ini? Apalagi kau kan seorang perempuan." Suaranya memecah keheningan yang terjadi beberapa saat lalu.

     "Buat apa takut. Toh, ini masih sore. Kan ada banyak orang disini. Contohnya orang disebelahku ini." Jawabku sambil bercanda.

      "Ya. Omong-omong kau liburan sendiri?" Tanyanya sambil duduk mendekatiku.

     "Tidak, aku bersama teman-temanku."

     "Lalu, dimana mereka?"

     "Mereka sudah pergi duluan. Oh iya, kau disini sedang berlibur atau apa?"

     "Aku bekerja disekitar sini. Biasa serabutan."

     "Oh." Balasku sambil mengangguk.

     "Kau disini juga sedang menunggu bus?" Tanyaku penasaran.

     "Tidak, aku sedang menunggu teman. Lumayan sambil berteduh disini." Jawabnya.

     "Memang busnya masih lama datangnya?" Tanyaku padanya.

     "Mungkin sebentar lagi."

     Tak lama kemudian, busnya muncul dari kejauhan.

     "Busnya sudah datang. Aku pergi dulu ya." Pamitku padanya.

     "Iya, hati-hati. Dan ini tasmu." Balasnya sambil mengangkat tas belanjaku yang ku taruh dibawah kursi halte.

     "Astaga aku lupa. Terima kasih sudah mengingatkan." Jawabku dengan menerima tas tersebut.

     "Ya, sama-sama. Sampai jumpa."

     "Sampai jumpa."

     Aku masuk kedalam bus. Dan memilih tempat duduk didekat jendela.

     'Untung saja tasku tidak hilang dan siapa namanya tadi? Astaga aku lupa berkenalan dengannya' batinku.

     Aku memasukan tanganku kedalam tas belanjaku untuk mengambil dompet kecil yang berisi uang recehan. Lumayan untuk bayar bus nanti.

     'Loh, dimana dompetku? Apa jatuh? Tapikan belum kukeluarkan semenjak setelah belanja tadi.' Monologku dalam hati.

     'Jangan-jangan....'

     Sekelebat ingatan tentang pria tadi muncul dipikiranku.

     Sial. Aku kecopetan.

Oleh 111Chocolate

KUCERМесто, где живут истории. Откройте их для себя