Lelah

4 3 0
                                    

     Setelah turun dari bus yang ku tumpangi. Aku bergegas untuk pergi ke penginapan. Letaknya lumayan jauh dari halte. Tapi, daripada ngojek lebih baik aku jalan kaki. Karena uangku hanya tersisa sedikit setelah berbelanja dan membayar bus.

     "Kenapalah aku tadi kecopetan. Niatnya kenalan malah jadi begini. Untung isinya uang recehan, gak ada surat penting." Keluhku sepanjang perjalanan.

     Melewati beberapa belokan, akhirnya aku sampai juga di penginapan. Kulihat area depan cukup sepi. Mungkin teman-teman sedang menyiapkan untuk makan malam nanti. Mengingat ini sudah sore hari. Pikirku.

     Aku masuk ke dalam dan menuju kamar tempatku menginap. Ku buka pintu, terlihat teman sekamarku tengah mengeringkan rambutnya.

     "Baru sampai, Vin?" Tanyanya.

     "Iya nih. Capek banget rasanya." Keluhku.

     "Capek gimana? Katanya tadi mau naik bus."

     "Iya dari pasar naik bus. Tapi, dari halte ke sini jalan kaki."

     "Kenapa gak ngojek aja?"

     Aku menaruh barang-barangku di lantai. Lekas duduk di kursi.

     "Uangku gak cukup. Tadi aku habis kecopetan."

     "Loh kok bisa?" Dia menaruh hair dryer di meja rias.

     "Begini, aku tadi di halte dekat pasar kenalan sama orang gitu. Kupikir baik ya aku terimalah. Eh, gak tahunya pas aku udah naik bus. Terus cari dompet kecilku buat bayar gak ada. Kupikir nyelip dimana? Terus aku inget-inget, sebelum naik bus orang tadi sempet pegang tasku. Dan seperti dugaanku, aku kecopetan." Jelas ku panjang lebar.

     "Tapi, uangnya gak banyak kan, Vin?"

     "Banyak sih enggak. Tapi lumayan buat bayar bus sama ojek."

     "Tadi sih diajak bareng gak mau. Ya sudah, sana mandi terus istirahat. Nanti kalau makan malam aku panggil." Sambil merapikan hair dryer nya

     Aku menganggukkan kepala. Mengambil handuk lalu pergi kekamar mandi.

     ○○○

     Selesai berganti pakaian. Aku mendengar suara ribut dari luar. Aku membuka pintu dan kulihat Eva dan teman sekamarnya tengah bertengkar.

     "Kamu selesaikan dulu masalahmu itu! Baru aku masuk!"

     Eva keluar dari kamarnya dengan wajah keruh. Aku berjalan mendekati kamar tersebut.

     TOK TOK TOK

     "Aku masuk ya, Sya?" Izinku sebelum memasuki kamar tersebut.

     "Iya. Masuk aja, Vin."

     "Maaf. Tadi aku tidak sengaja melihatmu dan Eva bertengkar."

     "Tidak apa-apa, Vin. Silahkan duduk dulu."

     "Oke."

     Terlihat baju berserakan di lantai, kursi, bahkan diatas meja pun ada.

     "Sebentar, Sya. Ini semua bajumu?" Tanyaku.

     "Iya, kenapa?"

     "Sejak kapan tidak dirapikan?"

     "Aku belum membersihkannya sejak kemarin. Memangnya kenapa?"

     "Pantas saja Eva marah, Sya. Aku tidak kaget kalau begitu."

     "Emangnya kenapa sih?"

     "Eva kan suka kebersihan. Melihat baju berserakan ya marahlah, Sya. Kamu bikin aku tambah capek aja." Jelasku

     "Jadi, aku salah ya?"

     "Ya iyalah. Sudah sana kamu beresin." Aku keluar dari kamar itu. Balik menuju kamarku.

     'Kayaknya hari ini aku lebih butuh istirahat daripada makan.' Keluhku.

Oleh 111Chocolate

KUCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang