Toko Pakaian

5 3 0
                                    

     Pusat perbelanjaan di pusat kota dapat dijadikan pilihan untuk menghabiskan uang pada ahkir pekan. Entah itu, belanja di toko pakaian, makan di restoran mewah, atau mungkin bermain di tempat permainan yang menghabiskan banyak uang.

     Seperti di salah satu toko pakaian di mall tersebut. Banyak pengunjung yang silih berganti memasuki toko. Terlihat salah satu pengunjung menghampiri seorang pelayan pria dari toko itu.

     "Permisi, Mas." Sapa pengunjung tersebut.

     "Iya. Ada yang bisa saya bantu, Pak?" Jawab pelayan.

     "Itu, Mas. Mengenai---." Ucap pengunjung itu ragu.

     "Oh, bapak membutuhkan model pakaian yang cocok dengan proporsi tubuh bapak?" Tanyanya.

     "Bukan, Mas."

     "Atau mungkin bapak membutuhkan pakaian untuk istri, anak, saudara bapak. Toko kami memiliki berbagai jenis model pak. Dari segala usia, baik pria maupun wanita.

     "Aduh. Bukan itu maksud saya, Mas." Keluhnya.

     "Tenang, Pak. Saya tahu mungkin saja bapak malu atau ragu dalam memilih pakaian. Jadi, izinkan saya membantu bapak. Dengan merekomendasikan jenis model pakaian yang bisa saja cocok dengan bapak." Jelas pelayan itu.

     "Mas---." 

     "Tenang saja, Pak. Pasti ada yang cocok, mari ikuti saya."

     Pelayan berjalan menuju salah satu tempat model pakaian. Pengunjung itu mengikutinya, walaupun jengkel ucapannya dipotong.

     "Nah, disini terdapat setelan jas, Pak. Cocok untuk bapak. Ada juga baju pasangan buat istri dan anak bapak. Untuk keluarga besar bisa juga, Pak. Tapi, harus pesan dulu. Dikarenakan jumlahnya pasti lebih banyak." Jelasnya.

     "Atau bapak sudah punya pilihan untuk modelnya? Tinggal menyesuaikan warnanya saja."

     "Mari pak kita menuju model yang sesuai dengan pilihan bapak." Tambahnya.

     "Tunggu dulu, Mas." Pengunjung itu menghentikan langkah pelayan.

     "Iya. Bagaimana, Pak?"

     "Begini. Dari tadi saya mau ngomong, tapi dipotong terus sama masnya."

     "Memangnya kenapa, Pak?"

     "Sebenernya, saya manggil masnya tadi bukan buat tanya tentang model pakaian, Mas.  Tapi, saya mau tanya di mana letak kamar mandi dari toko ini. Saya nahan loh dari tadi. Masnya gak paham-paham." Jelas pengunjung itu.

     "Jadi, begitu, Pak. Mohan maaf pak atas kesalahpahamannya. Kamar mandi ada di lorong sebelah kiri kasir, Pak. Bapak bisa tanya lagi dengan kasir di situ. Sekali lagi saya mohon maaf, Pak." Ucap pelayan itu sambil membukukkan badannya.

     "Ya, tidak apa-apa. Terima kasih, Mas. Masnya juga melakukan tugas dengan baik. Kalau begitu saya permisi, Mas."

     "Iya, Pak. Silahkan."

     Pengunjung itu pergi dari hadapan pelayan.

     "Untung saja bapaknya baik. Tidak jadi kena marahlah aku. Terima kasih Tuhan." Ucapnya sambil mengelus dada.

     "Lain kali aku harus lebih teliti." Tambahnya sambil mulai untuk melayani pengunjung yang lain.

Oleh 111Chocolate

KUCERWhere stories live. Discover now