M : Cctv Footage

20 9 4
                                    

"Kalian sudah selesai menemui kakak kalian?" tanya Mikey ketika menghampiri ketiga laki-laki yang berstatus saudaranya.

Alfian melempar pandangan tidak suka ketika Mikey mengatakan itu. "Berbicaralah dengan sopan, Kak! Lagipula kak Citra juga kakak mu," sentaknya kepada Mikey.

Mikey, tentu saja perempuan itu sedikit terkejut tetapi tidak goyah saat Alfian—adik yang paling dia sayangi mulai membentaknya.

"Semuanya cuma karena Citra," gumam Mikey dengan lirih. Namun, dari wajahnya dapat menjelaskan bahwa Mikey tampak kesal.

"Aku akan menemui dia," lanjutnya.

Dengan segera, Evan dan Alfian menghadang Mikey saat melangkahkan kakinya.

"Jangan pernah menemui kakak perempuanku!" ucap Evan menusuk.

"Aku juga kakak perempuan mu!" sahut Mikey mengingatkan adik bungsunya.

Alfian maju satu langkah, berhadapan langsung dengan Mikey. Tatapan tajam dan dingin menusuk dalam, membuat pertahanan Mikey sedikit runtuh.

"Cuma status!" ucapnya singkat, lalu pergi meninggalkan saudara-saudaranya.

Kepergian Alfian pun diikuti oleh Evan dan Mike. Entah apa yang ada di pikiran ketiga laki-laki tersebut kepada Mikey saat ini.

Sebelum pergi, Mike berdiri tepat di sebelah Mikey yang masih mematung. Dia pun berkata, "Sifat egois dan ambisius mu itu akan membuatmu terkena masalah. Sebelum terlambat, lebih baik introspeksi dan perbaiki diri!"

Perkataan Mike membuat hati Mikey sedikit tersentil. Apakah salahnya memiliki sifat dan karakter seperti itu?

"Dia pun telah berubah seperti yang lainnya," gumam Mikey.

Setetes air mata terjun bebas dari pelupuk mata Mikey. Namun, satu tetes tidak akan berpengaruh besar kepada pengacara tersebut. Dengan cepat, Mikey menghapus air matanya serta bersikap biasa saja.

Tangannya mulai menyeruak masuk ke dalam tas miliknya, mengambil sebuah benda pipih berwarna hitam. Dengan lihai, jarinya bermain di atas layar benda tersebut lalu Mikey menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya.

"Aku akan menjadi pengacara untuk membebaskan kakak tertua ku. Jadi, tolong berikan bukti tervalid untukku!"

Setelah mengatakan itu, Mikey langsung mematikan sambungan teleponnya kemudian bergegas pergi meninggalkan kantor kepolisian.

***

Di sisi lain, Alfian tengah mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan. Dengan perasaan yang campur aduk tidak karuan, Alfian menghentikan mobilnya di tepi jalan.

Demi meluapkan amarahnya, Alfian memukul-mukul stir mobilnya sambil berteriak.

"Perempuan sialan!" umpat Alfian dalam kekesalannya.

Perlahan Alfian mulai sedikit tenang, serta mulai berpikir jernih. Pikirannya kini berpusat pada Mikey. Pada saat pertemuan keluarga, Mikey adalah orang terakhir yang pulang ke mansion. Menurut cerita Mike, saat itu Mikey terjebak macet di tol akibat adanya kecelakaan.

"Apa kecelakaan tersebut benar ada? Jika benar, mengapa tidak tersiar di media?"

Setelah memikirkan itu di sepersekian detik, Alfian langsung tancap gas menuju jalan tol yang dilewati oleh Mikey pada malam itu.

Kecurigaannya tentang alasan Mikey terlambat sangat membuat Alfian penasaran. Bisa saja Mikey berbohong tentang kecelakaan tersebut.

"Aku harus segera mencari tahu kebenarannya saat ini juga!" ucapnya serius.

May : Ununpentium Maynard Where stories live. Discover now