[Diikutsertakan dalam Cakra Serial Marathon Batch 2]
? Series A Month In A Day
Bagai diterjang kerasnya ombak samudera, dunia bisnis digemparkan berita tewasnya sang pemimpin tertinggi dari keluarga Maynard-keluarga terkaya ke-3 se-Asia Tenggara. Mi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Satu tahun kemudian.
Tangis langit mulai mengguyur bumi dengan derasnya air, seolah tak sabar masuk ke dekapan sang tanah. Bau lembah tanah langsung menyeruak masuk ke indra penciuman, belum lagi dengan gemericik air beradu dengan rumput lembab di atas tanah.
Kaki jenjang Mike menapak menghadap ke arah empat gundukan tanah yang dipenuhi oleh rerumputan hijau serta sebuah batu nisan yang terukirkan nama yang sangat dikenalnya. Di tangan kanan, dia memegang sebuah kalung dengan liontin huruf M. Raut wajahnya yang tanpa ekspresi. Pucat. Rahang yang tirus. Ditambah dengan guyuran hujan seolah membuat tatapan itu terkesan begitu kosong.
"Kau tidak ingin pergi dari sini? Hujan akan membuat sistem kekebalan tubuh mu menurun."
Mike berbalik kala suara seseorang terdengar dan berbicara padanya. Sorot yang semula kosong kini berganti menjadi begitu tajam ketika menatap netra orang itu. Mike mengenalnya. Lelaki berjas putih kebanggaan milik laki-laki itu tersemat begitu gagah, belum lagi payung hitam yang melindungi pria itu dari derasnya hujan.
"Kau bukanlah seorang pengangguran yang datang di jam kerja." Mike berujar begitu sinis.
Sedangkan lelaki itu hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan sarkas yang dikeluarkan oleh Mike.
"Memang, tetapi jadwalku dengan pasien tak terlalu padat," jawab si pria.
Mike mengepalkan tangannya.
"Kau sungguh sialan, Rangga!" Mike berteriak membalas sembari menuding Rangga. Raut wajah yang ditunjukkan oleh Mike begitu besar jika Mike benar-benar tak menyukai keberadaan laki-laki ini.
"Kau tahu, Mike? Aku menyebut tragedi ini sebagai Ununpentium Maynard. Kau ingin tahu kenapa?" Ada jeda dalam ucapan Rangga yang berhasil membuat Mike berpikir keras.
Sedangkan Rangga tersenyum miring.
"Itu karena kalian. Kalian berlima, Mike." Mike tetap diam, dia masih belum bisa mencerna seluruh perkataan Rangga.
"Ununpentium adalah unsur kimia dari satu-satu-lima. Unsur yang memiliki massa atom dua ratus delapan puluh delapan dengan titik didih n/a. Dan itu adalah kalian. Kalian adalah satu-satu-lima milik Maynard. Seharusnya kau sadar Mike, kalian berlima itu berbeda. Kalian mendapatkan fasilitas yang lebih dari para saudara yang lain. Seluruh keinginan kalian dapat dengan mudah diberikan oleh Kakek. Kalian adalah kebanggaan Kakek."
Mike berdecih, emosinya langsung memuncak begitu saja.
"Kau tak tahu apa pun! Kau tak tahu apa yang kami alami! Si tua bangka itu selalu menginginkan kami menjadi sempurna, padahal dia tahu jika tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini! Kau mengatakan jika kami mendapatkan apa yang kami inginkan? Kau salah, sialan! Kami harus menukarnya dengan sesuatu agar kami mendapatkannya!"
Meledak sudah seluruh emosi Mike yang dia pendam selama satu tahun ini.
Rasanya dia ingin sekali menghabisi Rangga karena sudah bersikap sok tahu tentang kehidupan mereka. Sedangkan Rangga masih mempertahankan senyumannya.
