~25~ Khawatir

28.6K 1.5K 185
                                    





⚠️MAAF BANYAK TYPO⚠️

••••⚠️MAAF BANYAK TYPO⚠️

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


🥝🥝🥝

"Tuan benar-benar tidak apa-apakan?"

Letta, sungguh sudah sangat bosan mendengar pertanyaan yang terus di lontarkan sistemnya ini, terhitung sudah lebih 10 kali sang sistem terus mempertanyakan pertanyaan yang sama.

Saat setelah Letta terbangun dari tidur singkatnya tadi, ia langsung menyuruh Alkeano untuk kembali ke kelas, setelah melihat Alkeano yang ternyata masih setia menunggunya tertidur.

Hingga sang sistem yang entah dari mana saja ia dari kemarin, tiba-tiba muncul di hadapannya dengan tersenyum bahagia.

Namun, senyuman sang sistem langsung tergantikan dengan ekspresi  khawatir, saat melihat Letta yang sedang terbaring lemah dengan keadaan bahunya yang di perban.

Hingga sekarang, Letta pusing sendiri mendengar ocehan-ocehan si sistemnya ini.

"Lo kemana aja si tem, dari kemaren kagak ada, gue kemaren ngebutuhin lo malah ngilang," ucap Letta kesal saat mengingat peristiwa kemaren yang menyebabkan ia di hukum oleh abang setannya itu.

"Hehe ... anu tuan, sebenarnya saya liat semua kejadian kemarin, tapi saya nunggu tuan manggil saya, eh tuan malah nggak manggil-manggil, jadi saya kira anda tidak membutuhkan saya tuan, jadi saya langsung per ... gi," ucapnya dengan pelan di akhir, saat melihat Letta yang sudah memasang muka marahnya.

"Apa, lo bilang!!"

Letta nampak meraih bantal miliknya lalu mencoba melempar sang sistem, yang nampak sok polos di matanya padahal sang sistem kini sangat ketakutan.

Tanpa pikir panjang, Letta langsung melemparkan bantalnya kearah sang sistem, namun tidak mengenai sang empu sebab, ia dengan cepat menghindari lemparan Letta. Alhasil bantal tersebut terjatuh ke lantai.

Bbuk

"Eh tuan jangan banyak gerak nanti luka anda tambah parah!"

Sang sistem panik sendiri saat melihat tuannya yang kini seperti ingin menerjangnya.

"Huh, awas aja kalau gue dah sembuh, gue bakal pukul kepala lo"

Tapi tunggu bukannya sang sistem hologram, lalu bagaimana caranya Letta memukul kepala sang sistem dan kenapa sang sistem tadi sempat menghindar saat di lempar oleh Letta?? Entahlah terserah mereka saja. Mungkin mereka belum menyadari akan hal itu.

Aletta TransmigrationDove le storie prendono vita. Scoprilo ora