~40 Sifat yang terkuak

8.9K 626 29
                                    





⚠️MAAF BANYAK TYPO⚠️

••••⚠️MAAF BANYAK TYPO⚠️

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

🥨🥨🥨

"

Aaaa~ malu banget, kenapa gue harus nangis di depan Al sih?!"

Kini Letta sedang berjalan sendirian menuju arah kantin, ia nampak mengacak-acak rambutnya frustasi.

Kini, ingatan Letta jatuh pada peristiwa di rooftop tadi.

Setelah sadar dari acara tatap-tatapan mereka, Letta langsung memutuskan pandangannya dan tanpa sengaja mendorong Alkeano sehingga terjungkal kebelakang.

'Anj1ng ngapain Al disini?!' batin Letta.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Letta langsung beranjak dari tempatnya, dan meninggalkan Alkeano yang masih mematung dengan posisi yang masih terjengkang kebelakang.

"Letta tung --- "

Belum sempat Alkeano menyelesaikan ucapannya, Letta sudah berlari kearah pintu roof top, yang terdapat Willy disana. Alhasil ia menabrak Willy hingga terjatuh.

"Buset, pelan-pelan Let" teriak Willy sambil memegangi pantatnya yang kini mencium lantai.

Namun, Letta tidak menghiraukan ucapan Willy, ia tetap berlari menuruni tangga sambil menutupi wajahnya.

Ia benar-benar malu sekarang, mau di taruh dimana wajahnya jika bertemu Alkeano nanti. Di tempatnya lah Let, masak iya di pantat.

"Gue nggak mau ketemu Al lagi, titik"

Sebelum melangkah kearah kantin, Letta lebih dulu menuju toilet untuk mencuci wajahnya yang habis menangis.

"Jadi kusutkan rambut gue" dumel Letta sambil memasuki toilet yang kosong.

Letta langsung melangkah kearah wastafel untuk mencuci wajahnya.

Setelah selesai, ia mengusap sisa air diwajahnya dengab tisu yang disiapkan disana.

"Hufftt~ segar banget"

"Ck malah kebelet, padahal gue udah laper banget"

Letta bergegas memasuki salah satu bilik kamar mandi untuk menuntaskan hajatnya.

Setelah selesai, Letta ingin beranjak dari bilik tersebut namun, tangannya yang ingin membuka pintu terhenti saat mendengar suara gadis yang kini juga memasuki toilet.

Awalnya Letta tidak terlalu peduli dengan itu tapi, setelah mendengar suara gadis tersebut, ia merasa mengenalnya.

"Lo harus kerja sama sama gue, tujuan kita tuh sama" ucap seorang gadis.

"Sorry gue nggak tertarik" balas gadis lainnya, yang kini sedang mencuci tangannya di wastafel.

'Lah itukan suaranya Varissa, tapi suara yang satunya siapa' bingung Letta sambil mendekatkan telinganya pada pintu.

Aletta TransmigrationWhere stories live. Discover now